Memang media sosial sangat bermanfaat sekali bagi aktualisasi diri, tetapi batasilah jangan sampai berlebihan penggunaannya. Apalagi jangan sampai menggunakan media sosial sebagai ajang pamer diri, pamer apapun, yang padahal bukan hak kita, bukan hasil usaha kita, kerja keras kita.
Jadi, pelajarilah konten-konten/informasi yang akan kita konsumsi, apakah saat ini kita masih sering mengkonsumsi konten yang kurang bermanfaat atau tidak?
Jangan sampai kita malah buang-buang waktu dan energi karena malah mengkonsumsi hal-hal yang tidak penting bagi kita. Oleh karena itu, analisis ini akan berkaitan dengan target dan waktu yang harus kita habiskan dalam berselancar di internet dan media sosial.
Kedua, kurangi (unfollow) akun-akun medsos yang tidak memberikan kontribusi positif
Jika ditilik secara detail seringkali media sosial kita ternyata dipenuhi oleh akun-akun yang asal saja kita follow, subscribe, padahal akun-akun tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita targetkan.
Hal tersebut tentu jauh dari kesan minimalis dalam bermedsos, dan malah semakin membuat kita betah atau kecanduan terhadap konten-konten yang tidak penting.
Solusinya adalah kurangi atau berhenti mengikuti, block, atau menghilangkan berlangganan konten-konten/informasi dari akun-akun tersebut. Jika kita ingin fokus pada konsumsi tentang pendidikan, maka berhentilah mengikuti akun-akun yang hanya menyajikan konten frank atau konten lain yang tidka penting.
Termasuk mengakses konten-konten kehidupan selebritis secara berlebihan, bijaklah dalam mengikuti idola-idola kita di media sosial. Jangan sampai berlebihan, itu tidak akan berdampak baik bagi kita.
Ketiga, list akun-akun utama dalam memberikan manfaat sembari menemukan akun-akun baru yang lebih inovatif
Mendata akun-akun yang penting untuk kita konsumsi harus dilakukan untuk minimalis dalam bermedsos. Namun, untuk memperoleh informasi dan perbandingan tidak salahnya mengkonsumi konten/informasi lain dari akun/media baru agar tidak bosan, asalkan tetap pad aprioritas kita.
Misalnya, ketika kita sudah punya tiga akun langganan seputar topik pendidikan, maka cobalah mencari akun baru sebagai perbandingan atau sekedar menyuguhkan konsep baru dari informasi yang akan dikonsumsi. Dengan catatan akun/medianya bisa dipertanggungjawabkan dan layak ditonton.