Mohon tunggu...
Paelani Setia
Paelani Setia Mohon Tunggu... Guru - Sosiologi

Suka Kajian Sosial dan Agama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hal-hal Penting yang Harusnya Dipelajari di Sekolah

7 Agustus 2020   14:55 Diperbarui: 7 Agustus 2020   14:59 1404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: greatedu.co.id

Prospek karir tentu akan berjalan sesuai bidang apa yang akan ditekuni, keahlian dan potensi apa yang akan menjadi ciri khas kita. Mengapa hal ini penting? Karena siswa saat ini dituntut untuk multitasking, menguasai banyak hal, dan berhasil dalam banyak hal pula. Padahal, karir seseorang ketika dewasa nanti, tidak akan jauh dari apa yang bisa dikuasai dan ia ahli di bidangnya.

Keempat, literasi media dan literasi digital. Di dunia yang banjir informasi seperti sekarang menuntut seseorang untuk wajib berpikir kritis dan logis. Kita tahu, hoaks, disinformasi, dan hasutan kebencian menjadi konsumsi kita sehari-hari di era digital saat ini.

Solusinya, tentu dengan kekuatan pada kritisisme kita dalam menghadapinya. Dengan berpikir kritis dan logis, kita bisa lebih arif memangkas, menerima, dan memproses informasi yang hanya berkualitas dan penting untuk kita konsumsi. Tapi, sayangnya lagi hal ini juga tidak dipelajari di sekolah.

Momentum Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) seperti sekarang ini harusnya menjadi waktu yang tepat oleh para pendidik diluar sana dengan menyisipkan litterasi media kepada siswanya yang sedang belajar melalui gawai dan dunia perdigitalan.

Hal yang paling sederhana adalah dengan mengajarkan bagaimana mengkroscek informasi yang tersebar di media sosial melalui platform media-media arus utama (Tempo, Kompas, CNN, dan sejenisnya) dengan mencari dan membandingkannya. Ini adalah cara sederhana dalam melawan upaya penyebaran hoaks.

Kelima, studi agama-agama. Sebagai umat beragama, mungkin ada dari kita yang masih kebingungan soal sejarah agama yang kita anut. Jangankan sejarah agama orang lain, agama yang kita anut pun tidak tahu.

Ini bahaya karena mungkin saja konflik-konflik horizontal yang terjadi saat ini dan berbasis agama karena lemahnya pemahaman kita terhadap agama kita, sejarah agama kita, dan bagaimana seharusnya menjadi umat beragama.

Dengan mempelajari studi agama-agama, kita menjadi lebih tahu bagaimana agama A, B, dan C, dan kita bisa memetik hikmah dibaliknya serta menjadi lebih santun dalam beragama. Dengan demikian, harmonisasi, toleransi, dan proses menghargai umat beragama tertanam dengan baik dan tidak merasa agama kita lebih superior terhadap agama lain.

Bahkan jika melihat konflik-konflik yang berbasis agama saat ini sangat menyedihkan sekali, agama juga seringkali menjadi alat politik untuk berkuasa dan menguasai orang lain. Padahal, sejatinya relasi agama dan negara di Indonesia ini saling berkoordinasi, atau saling membutuhkan satu sama lain.

Keenam, manajemen diri atau kontrol diri (psikologi). Permasalahan terkait psikologi sangat jarang diterima di dunia sekolahan saat ini, padahal ini sangat penting sekali terutama dalam kesadaran diri dan kontrol diri.

Problem seperti kecanduan rokok, pornografi, tidak mampu mengendalikan emosi, dan sejenisnya harusnya sudah diketahui sejak dini dan sudah dipelajari agar setiap orang mampu memahami dan mempunyai solusi alternatif menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan psikologis seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun