Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012), dan Rempah Rindu Soto Ibu (Taresia, 2024). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ini Aturan Unik Saat Naik Jembatan Gantung Situ Tujuh Muara

14 Januari 2025   16:26 Diperbarui: 14 Januari 2025   16:38 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taman Alun-Alun dan Hutan Kota Wilayah Barat yang terletak di kawasan Situ Tujuh Muara, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok sebenarnya telah diresmikan pada Kamis, 19 September 2024. Namun, saya baru berkesempatan mengunjunginya pada Minggu pagi, 29 Desember 2024. Padahal jaraknya sekitar 7,5 km dari rumah saya di Rangkapan Jaya, Depok.

Sudah lama saya ingin mengunjungi Taman Alun-Alun dan Hutan Kota di Bojongsari. Saya penasaran dengan pemandangan indah Situ Tujuh Muara dan jembatan gantungnya. Jarang-jarang ada jembatan gantung di Kota Depok.

Karena lokasinya cukup jauh dari jalan raya yang dilalui angkutan umum, saya dan keluarga memilih menggunakan taksi online. Untung saja, suasana jalan raya Sawangan di Minggu pagi lumayan lengang, sehingga tak perlu waktu lama bagi taksi online untuk sampai di alun-alun barat atau dikenal dengan nama Albar.

Suasana sejuk dan asri menyambut langkah kami. Ternyata ada beberapa spot menarik di alun-alun yang dikelilingi tembok putih berpagar hitam yang menjulang tinggi. Ada gedung serbaguna, tempat bermain anak, pendopo, kantin UMKM, musala, jogging track, dan lain-lain

Yang paling menarik bagi saya tentu saja keberadaan jembatan gantung yang melintas di atas Situ Tujuh Muara. Jembatan gantung yang diberi nama Jembatan Juara ini memiliki panjang sekitar 168 meter. Di atas jembatan gantung kita bisa melihat keindahan danau atau Situ Tujuh Muara.

Namun saat menaiki jembatan gantung ini, ada beberapa tata tertib dan peraturan yang harus dipatuhi. Misalnya tidak boleh berlama-lama di atas jembatan. Jumlah pengunjung yang naik jembatan maksimal 40 orang pada waktu yang bersamaan.

Tata tertib dan peraturan dari UPTD Taman Hutan Raya, Kota Depok tersebut tertulis di spanduk besar dan dipasang di dinding di tepi ke jembatan gantung. Saya tersenyum-senyum saat membaca tata tertib yang ditulis dengan bahasa kekinian.

Tata tertib dan peraturan di jembatan gantung Situ Tujuh Muara, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. (Sumber: Setiyo)
Tata tertib dan peraturan di jembatan gantung Situ Tujuh Muara, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. (Sumber: Setiyo)

Berikut ini tata tertib dan peraturan di jembatan gantung Situ Tujuh Muara.

- Hanya untuk penyebrangan orang, tidak diperuntukkan untuk sepeda dan kendaraaan bermotor, apalagi bis telolet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun