Dalam perjalanannya, banyak sekali hambatan untuk merealisaskan robot ini. Tantangan non-teknis misalnya, Ia kesulitan mencari perusahaan yang menjual motor bahkan butuh waktu 2 tahun.
Tantangan teknisnya, bagaimana bertarung melawan kekuatan gravitasi. Tentu saja tak mudah untuk menggerakkan robot Gundam setinggi 18 meter.
Ia menjelaskan bahwa robot Gundam mempunyai 34 sendi untuk bergerak. Sementara manusia memiliki kurang lebih 200 sendi. Beratnya sekitar 20 ton. Prof. Pitoyo mengakui bahwa robot Gundam ini tidak bisa bergerak secepat animasi. Hal itu karena dalam dunia fisika ada moment of inertia.
Robot Gundam ini akan dipamerkan hingga Maret 2024." Karena ini dipamekan kita harus menjaga standar keamanan. Jepang menerapkan standar keamanan yang ketat, ada banyak peraturan yang harus kita penuhi untuk membuat robot ini," ungkap Prof. Pitoyo.
Seusai berbicara mengenai Gundam Global Challenge, Prof. Pitoyo menjelaskan tentang perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mulai dari masa lalu, sekarang, dan masa depan. Kehadiran Prof. Pitoyo ke Indonesia tentu saja sangat menginspirasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H