Pembelinya sebagian besar penghuni di lingkungan sekitar. Jumlah barang yang dibeli biasanya tidak banyak. Pembeli datang kapan saja, tanpa perlu mandi atau berdandan. Bangun tidur bisa langsung ngibrit ke warung sebelah.Â
Transaksi umumnya masih menggunakan uang tunai dan tanpa kuitansi. Bisa juga ngutang dulu, bayarnya nanti (mungkin ini yang menginspirasi paylater). Perhatian-perhatian bagi yang punya utang di warung tetangga harus dilunasi ya agar kelangsungan hidup warung sebelah bisa terjaga.
Lokasi biasanya lebih jauh dari warung sebelah sehingga perlu melangkah lebih jauh atau menggunakan sepeda/sepeda motor. Warung kelontong memilih lokasi di pinggir jalan raya atau jalan yang ramai. Pemiliknya menyewa ruko atau membuat rumah-rumahan kecil di pinggir jalan.
Warung kelontong biasanya memiliki papan nama yang ditulis di spanduk iklan produk tertentu seperti rokok. Ada juga warung kelontong yang tidak berpapan nama. Meskipun sudah berpapan nama, kadang warung kelontong lebih dikenal sesuai nama pemilik, asal pemilik, atau lokasi warung. Misalnya Warung Mang Maman, Warung Madura, Warung Samping Sekolah, dan lain-lain.
Barang dagangan yang dijual lebih banyak dan lebih lengkap dari warung sebelah. Selain itu, biasanya ada tambahan bisnis sampingan seperti jualan pulsa/kuota hingga pom bensin mini.
Mirip warung sebelah, yang melayani pembeli biasanya memiliki hubungan keluarga dengan pemilik warung kelontong. Warung kelontong yang ramai ada yang memiliki pelayan khusus.
Waktu buka dan tutup warung kelontong ada yang mirip dengan warung sebelah. Namun banyak juga yang jam operasionalnya lebih lama. Bahkan ada yang 24 jam nonstop.
Pembelinya selain dari lingkungan sekitar dan masyarakat dari wilayah lain memang sengaja ke warung tersebut atau kebetulan lewat.
Transaksi umumnya masih menggunakan uang tunai, bisa dengan atau tanpa kuitansi. Jika butuh kuitansi bisa dibikinkan nota atau catatan di atas sobekan kardus makanan. Seiring perkembangan teknologi, beberapa warung kelontong mulai bergerak ke arah digitalisasi. Untuk utang-mengutang lebih sulit dari warung sebelah, kecuali sudah kenal akrab.