Grace mengungkapkan perangkat ART Papua dibuat untuk membantu setiap keluarga agar bisa melakukan pemeriksaan kesehatan anak secara mandiri. "Perangkat ART Papua dilengkapi beberapa sensor untuk memeriksa tanda-tanda vital seperti suhu tubuh, kadar oksigen, dan denyut nadi," tuturnya.
Hasil pemeriksaan berupa rekam medik akan tersimpan pada perangkat web service ART Papua yang telah mereka kembangkan. Rekam medik tersebut bisa dianalisa oleh dokter spesialis anak dari tempat lain.
Saya pun berkeliling melihat invensi lain dari finalis NYIA yang tak kalah menarik. Diantaranya: deterjen ramah lingkungan, tas kantong organik dari limbah Talas Bogor, rumah kepiting berbasis IoT, purwarupa pintar untuk budidaya mikroalga, dan lain-lain.
Hasil penelitian para finalis LKIR juga menarik perhatian seperti pengaruh K-Pop bagi self-harm fighter pada remaja, pasta gigi nano hidroksiapatit tulang sapi (Pagi Nongki), pengaruh penggunaan QRIS terhadap pendapatan pedagang kaki lima, hingga eksistensi pawang hujan di tengah masyarakat modern.
Tak mau ketinggalan, berbagai universitas di Indonesia juga menampilkan hasil inovasinya di InaRI Expo 2022. Misalnya: Universitas Indonesia, Universitas Sebelas Maret, Universitas, Universitas Pertahanan Indonesia, Universitas Hasanuddin, Politeknik Negeri Media Kreatif, Universitas Negeri Malang, dan lain-lain.
Hadirnya robot yang bisa menari menyedot perhatian pengunjung InaRI Expo 2022. Robot bernama Cruzr ini telah diprogram oleh Artificial Intelligence Center Indonesia (AICI) FMIPA Universitas Indonesia untuk melakukan berbagai gerakan dan tarian. AICI merupakan lembaga yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia di bidang artificial intelligence (AI).
Kegiatan InaRI Expo juga dimeriahkan berbagai kegiatan seperti seminar, business gathering, product presentation, workshop, talkshow, klinik konsultasi, Halal Tech Expo 2022, ASEAN India Start Up Festival 2022, Zona G20, dan sebagainya.
Meskipun seharian mengelilingi beragam booth dan acara di gelaran InaRI Expo 2022, namun rasa lelah terlunaskan karena saya mendapat banyak pengalaman dan pengetahuan baru seputar riset dan inovasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H