Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Kunti, Sudah Tidak Ada Kereta yang Lewat Malam Ini

21 April 2020   12:26 Diperbarui: 22 April 2020   19:08 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Stasiun Gondangdia (Foto Setiyo)

Petugas lain menghampiri. Thermoscan dicoba untuk mengukur penumpang lain. Ternyata normal-normal saja. Kunti kembali dicek, angka di thermoscan kembali berputar cepat kemudian capek dan berkedip-kedip: ERR.

"Wah error ini, coba kita periksa saja di Ruang Kesehatan," bisik petugas.

"Maaf Neng mari kita ke Ruang Kesehatan biar diperiksa petugas kesehatan."

Kunti terkejut. Ini mau naik kereta kok pakai cek kesehatan yak. Kunti pun gemetaran. Bagaimana kalau nanti dicek suhu tubuhnya, tensi darahnya, detak jantungnya, diberi obat atau disuntik, bahkan bisa-bisa dikarantina.

Kunti pucat mendadak dan memilih kabur dengan terbang lewat jendela stasiun. "Haannn... haaaannnntuuu," kata salah satu petugas. Wajah kedua petugas langsung pucat dan kompak pingsan.

Sementara Kunti pulang ke pohon asem dengan rasa kecewa karena gagal lagi bertemu Babang Kunto.

Depok, 21 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun