Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Percakapan Malam di Dipo Kereta

16 April 2020   23:44 Diperbarui: 16 April 2020   23:54 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Emang kamu bisa masak? Masak air aja gosong.”

“Wah menyepelekan.”

“Kalau nggak kita ke pasar aja beli kunyit, temu mantan eh temulawak, jahe dan temu-temu lainnya buat bikin empon-empon untuk meningkatkan imunitas.”

“Ah, kamu ada-ada saja.”

Tak terasa malam semakin merambat. Sudah hampir jam sepuluh malam.

“Kok ngantuk ya. Apa kita nongkrong saja di warung kopi?”

“Hush, nanti ditangkap petugas karena malam-malam berkeliaran. Kan wilayah kita sudah PSBB. Mungkin warung kopi juga pada tutup.”

Yo wis. Tidur aja kalau gitu.”

“Oke. Selamat malam. Awas, jangan dekat-dekat. Ingat jaga jarak.”

“Ah, kita kan seperti sepasang rel yang setia menjaga jarak.”

“Jangan gombal.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun