Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Saldo (Bagian 3)

18 Mei 2015   13:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:52 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

cerita sebelumnya di bagian 2

Anton tertegun menatap KMT yang tergeletak di meja kerjanya. Tak ada jejak identitas di tiket elektronik selain goresan tanda tangan. Sekarang bagaimana ia bisa mengembalikan KMT itu pada pemiliknya.

Sebagai seorang Marketing Manager, Anton sudah terbiasa memegang amanah dari pimpinan perusahaan. Setiap tugas selalu dikerjakannya dengan baik dan profesional. Sekarang, integritasnya teruji saat menerima kepercayaan dari seorang Office Boy (OB).

Sebenarnya ia sempat menolak halus, saat Paijo menyerahkan KMT temuannya. Baginya, keberadaan KMT itu hanya akan menambah bebannya saja. Namun kejujuran Paijo membuatnya luluh. Seorang OB dengan penghasilan pas-pasan berniat mengembalikan KMT temuan bersaldo 247.000. Sebuah kejujuran yang tak ternilai harganya.

Jika Paijo diam-diam menggunakan KMT itu, tak akan ada seorang pun tahu. Namun kejujuran menggerakkan hatinya, "Maaf Pak Anton, saya minta tolong KMT ini dimasukin ke Pesbuk. Kasihan yang punya pasti kebingungan. Saldonya lumayan banyak. Bapak kan punya banyak kenalan penumpang KRL. Saya tidak punya pesbuk, apalagi twiter pak."

Walaupun memiliki kedudukan cukup tinggi, dalam pergaulan Anton tak pernah membedakan status maupun tingkat ekonomi seseorang. Tak heran jika ia juga akrab dengan banyak orang termasuk office boy di gedung tempatnya bekerja.

Anton bergegas memotret KMT temuan itu. Ia harus berusaha menghargai kejujuran Paijo. Dalam kehidupan tergesa, nilai-nilai kejujuran banyak yang hilang digilas laju peradaban. Anton merasa bersyukur karena kejujuran itu ternyata masih ada dan tak jauh dalam kehidupannya.

Anton pun mengunggah foto KMT itu di grup facebook KRLMania beserta pengumuman.

Seorang Office Boyi menemukan sebuah KMT di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta. Di balik KMT ada tanda tangan pemilik. Barang siapa merasa kehilangan harap menghubungi saya melalui pesan pribadi. Untuk menghindari klaim dari orang yang tidak bertanggung jawab, sebutkan:

- Perkiraan saldo terakhir KMT

- Mengirimkan scan/foto tanda tangan.

Anton tersenyum. Ia berharap usahanya ini akan membuahkan hasil.

Bersambung ke Bagian 4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun