Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

24 Tahun JNE: Melayani dan Menjemput Senyuman

11 November 2014   04:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:07 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

"Aku ingin mengirimkan paket hati dan sepasang mata
agar bisa merasakan dan melihat perjuangan melintasi beragam cuaca.
Menjemput senyuman dan gurat bahagia."

Keberadaan perusahaan jasa ekspedisi yang mumpuni bagi "staf kurang ahli" seperti saya, sangatlah membantu. Apalagi jika lokasinya cuma "sepelemparan flashdisk." Kaki tak jadi gempor, betis tak bengkak sebesar talas Bogor.

Maklum, kantor tempat saya bekerja tidak mempekerjakan kurir secara khusus. Jadi urusan kirim surat, dokumen atau paket lainnya, mengandalkan jasa ekspedisi. Kebetulan ada JNE (Jalur Nugraha Ekakurir), salah satu perusahaan pengiriman terbesar di Indonesia yang membuka cabang di basement gedung di bilangan Jalan Thamrin, Jakarta.

Jadi kalau ada keperluan kirim-mengirim dokumen, dari kantor saya di lantai satu tinggal turun ke bawah. Datang ke JNE seperti menjenguk "Pacar lima langkah." JNE memang dekat, tinggal turun ke bawah. Tak perlu angkot, tak perlu ojek, naik taksi pun tak usah.

Selain faktor kedekatan lokasi, mengirim dokumen penting memakai jasa JNE tak membuat was-was dan dag dig dug der. Pilih paket reguler atau Yakin Esok Sampai (YES) tinggal disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam dunia bisnis yang bergerak cepat, urusan kurir tak boleh sekedar “biar lambat asal selamat”, tapi selayaknya “kiriman cepat, tiba dengan selamat.”

Dokumen seperti invoice dengan menyertakan Compact Disk (CD) pun tak kuatir pecah di perjalanan. Bayangkan kalau kiriman penting, tak utuh atau terlambat sampai ke alamat tujuan. Pasti kita, sebagai pengirim yang kena omelan. Perihbahasanya: Sudah kiriman tak utuh tertimpa omelan pula. Anak muda jaman sekarang pasti langsung pegang dada seraya bilang, "Sakitnya tuh di sini."


Karena sering mengadakan lomba berskala nasional, kantor kami kadang harus mengirim plakat dan piala ke luar daerah. Setelah dikemas rapi dan diberi pengaman agar tak terguncang-guncang, kami percayakan pada JNE untuk mengirimkannya. Dengan memberitahukan JNE Airwaybill Number, penerima bisa melacak posisi kiriman. Selama ini pengiriman plakat atau piala tak pernah ada masalah.

Sekarang, pasti plakat dan piala itu sudah dipajang di lemari-lemari, tanda kebanggaan bukti kemenangan. Bayangkan jika plakat atau piala itu tidak sampai dengan selamat alias cacat. Pasti si pemenang akan merasa kecewa, rasa bahagia jadi rusak seketika.

Alhamdulillah, hubungan kami dengan JNE selama ini baik-baik saja. Belum ada komplain dari penerima. Pengalaman JNE selama 24 tahun melayani pasti telah menempa etos kerja perusahaan menjadi semakin profesional. Perusahaan ini didirikan pada 26 November 1990 oleh Soeprapto Suparno dengan nama PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir.

Seiring berkembangnya waktu, JNE mengalami perkembangan pesat. Pada November 2012, JNE tercatat memiliki 5565 karyawan dengan 288 unit kendaraan. Jika dalam rentang 24 tahun itu, rute semua kurir ketika wira-wiri mengantar paket dicatat, entah sudah berapa ribu kilometer jarak ditempuh. Mungkin beberapa kali memutari bumi atau jika dibentangkan ke atas sudah mencapai bulan.

Tapi yang jelas, sudah sekian ribu ketukan pintu bersambut senyum sumringah, karena kiriman yang ditunggu telah (bukan telat) tiba. Seperti nyanyian si cantik Tasya ketika masih imut, “paket telah tiba, paket telah tiba. Hore…. Hore….”

Begitulah, bisnis di dunia ekspedisi jika dikelola secara professional bisa menjadi ladang menebar senyum dan kebahagiaan di setiap waktu. Apalagi ketika saya tahu kalau JNE berinovasi dengan JESIKA (JEmput ASI seketiKA) untuk menjawab kebutuhan ibu-ibu menyusui tanpa menghalangi aktifitas sehari-hari. Ibu bisa bekerja dengan tenang, sementara bayi di rumah tak kehilangan kesempatan memperoleh asupan kasih sayang.

Dalam perjalanan 24 tahun, JNE pun semakin memancarkan PESONA. Layanan pesanan oleh-oleh Nusantara ini pasti akan mengobati rasa rindu pencinta kuliner Indonesia. PESONA menyediakan layanan kiriman pemesanan makanan khas dari berbagai kota di Indonesia. PESONA menjadi jembatan antara produk industri makanan hasil olahan pelaku usaha lokal maupun UMKMK (Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi) dengan konsumen.

Selain produk makanan yang ditawarkan, pelanggan bisa menentukan sendiri makanan yang diinginkan. Yang penting pelanggan bisa menyebutkan lokasi yang jelas, jenis makanan dan jumlahnya saja. Maka makanan dari seluruh penjuru Nusantara siap menggoyah lidah. Ah, jadi penasaran pengin mencoba. Ternyata JNE tak hanya ingin mengguratkan senyum tapi juga ingin memanjakan lidah.

Semoga dengan perjalanan 24 tahun ini, usaha JNE semakin maju dan membawa banyak berkah.

Tanam pinang rapat-rapat, agar puyuh tak bisa lari.
Jaga kepercayaan erat-erat, agar pelanggan tak pindah ke lain hati.

Depok, 10 Nopember 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun