Sebetulnya, Peran perawat tuh seperti apa sih?...
Salah satu bagian dari pelayanan kesehatan yaitu seorang perawat, dimana perawat ini sangat berperan dalam pemberi asuhan, pendidik, pemimpin, advokat, pengembangan ilmu dan praktik keperawatan, konsultan dan salah satu prantara/agen perubahan untuk kesehatan klien/pasien.
Tujuan dari penulis ini berpengaruh baik untuk mengoptimalkan sikap peran perawat yang berorientasi pada kenyamanan, keamanan dan kepuasan klien dalam menjalankan tugasnya.
Banyak isu-isu yang mencerminkan salah satu sikap perawat di Indonesia dan isu tersebut dapat menurunkan pola pandang masyarakt terhadap citra perawat, seperti perawat membeda-bedakan pasien. sikap jutek seperlunya, lalai dalam memberikan pelayanan itu salah satu garis besar membuat citra perawat kurang baik di pandang.
Untuk menghindari persoalan tersebut, kita sebagai tenaga kesehatan professional perawat seharusnya mematuhi dan menjungjung nilai-nilai profesional, sikap dan peran perawat profesional (Aesthetic, Alturism, Autonomy, Justice, Human dignity, Integrity, dan truth).
Sebelum kita menjalankan nilai-nilai tersebut, maka kita perlu mengetahui apa itu profesionalisme. American Assosiation of Collage of Nursing (2008), menyebutkan professional didefinisikan sebagai penerapan nilai inti secara konsisten yang dapat dicapai melalui penerapan 7 nilai untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang optimal bagi pasien, keluarga, dan masyarakat melalui kerja sama perawat dengan tenaga profesional kesehatan lainnya. Fisher (2014), mengatakan bahwa nilai professional dapat ditunjukan dalam sikap yang mempengaruhi perilaku dan tindakan.
Dalam menjalani tugas sebagai tenaga kesehatan perawat, keprofesionalan dalam bersikap bertindak saat memberikan pelayanan, perawat dituntuk untuk mampu mengaplikasikan apa yang telah dipelajari dalam kemampuan untuk melaksanakan tugas keperawatan secara baik, efektif dan efisien.
Terdapat 7 nilai profesionalisme keperawatan yang perlu diketahui dan dipelajari dan diaplikasikan menurut AANC (2008), yaitu
(1) Aesthetic, berarti keindahan. “Perawat hendaknya memperhatikan sisi estetika, dengan menghadirkan penampilan fisik yang rapih dan bersih, dan perlu juga menciptakan lingkungan yang positif dan menyenangkan”.
(2) Alturism, berarti mengutamakan dan mementingkan keselamatan dan kesejahteraan orang lain. “Perawat berfokus pada klien dengan memberikan perhatian”,
(3) Autonomy, berarti menghargai klien dalam mengambil keputusan. “Perawat tidak memaksa dan harus memberikan informasi tetang tindakan yang akan dilakukannya”. Hal ini dibuktikan dari penyataan “Carative Factor” oleh Watson, yaitu menegaskan klien/pasien memiliki hak untuk mengetahui kondisi/masalah yang sangat berkaitan dengan sehat-sakit yang dialaminya. Wagner et al, (2020).
(4) Justice, berarti keadilan. “Perawat memperlakukan semua klien dengan adil dan tidak ada yang mengistimewakan salahsatu klien tertentu”.
(5) Human Dignity, berarti menghargai/menghormati. “Perawat diharapkan dapat menghormati/menghargai perbedaan dan keunikan yang ada pada diri klien, dan tidak bertindak diskriminatif terhadap klien/pasien”.
(6) Integrity, berarti memiliki integritas. “Perawat harus mematuhi prinsip, aturan, nilai dan etika yang ada dalam menjalankan tugasnya”.
(7) Truth, berarti benar/kebenaran. “Perawat harus mengatakan sesuai fakta secara benar dan jujur”. Nilai-nilai professional ini dapat diaplikasikan dimulai sejak masa pendidikan keperawatan, terutama calon perawat yang telah diajarkan komponen dasar keperawatan untuk menerapkan nilai profesionalisme selama memberi pelayanan kesehatan yang terkait beberapa hal yang boleh atau tidak diperbolehkan.
Adapun instrument komponen dasar untuk mengukur nilai professional dalam keperawatan yaitu salah satunya Caring. Caring menurut Watson (1985) dalam Kozier (2010), yaitu inti dari perawatan yang dapat digambarkan secara seragam nilai-nilai kemanusiaan universal (kebaikan, kepedulian, dan mencintai diri sendiri dan orang lain).
Selain itu, caring mempengaruhi cara seseorang berpikir, perasa dan berprilaku, caring juga mempelajari filosofi dan etika. Caring adalah inti dari prakti keperawatan karena pendekatanya secara dinamis, dengan perawat bekerja untuk lebih meningkatkan perawatan klien/pasien.
Sartika & Nanda (2011). Peran perawat ini sangat mulia mempunyai tujuan yang sama untuk mempertahankan kesejahteraan, kesehatan bagi kliennya sendiri, banyak diluarsana peran ini tidak mengharapkan pamrih (sukarelawan), tetapi ada saja yang memandang sebelah mata.
Agar mengurangi pandangan tersebut kiranya perawat perlu percaya diri, melakukan tindakan keperawatan sesuai SOP (Standar Oprasional Prosedur), dan meningkatkan sikap caring pemberi asuhan keperawatan memberi tindakan (care provider), perawat mampu berinteraksi dan bertransaksi dengan klien/keluarga/masyarakat/tim kesehatan lain (communicator), berperan penting sebagai pemberi pendidikan dan promosi kesehatan demi mempertahankan kesehatan klien/masyarakat (educator dan health promotor), (researcher) berarti perawat sebagai peneliti di bidang perawatan dengan harus mengembangkan ide dan rasa ingin tahu, guna menghadapi berbagai fenomena yang terjadi pada pasien/keluarga/lingkungan, dan peran perawat untuk membela hak-hak pasien dan kewenangnya disebut (advocate).
Dalam menjalankan peranannya sebagai pemberi asuhan keperawatan sebagaimana yang sudah di jelaskan di atas, perawat harus berorientasikan pada kenyamanan, keamanan dan kepuasan pasien dengan harapan perawat mampu mensejahterakan kebutuhan kondisi sehat-sakit yang dialami klien/keluarga/masyarakat.
Adapun sikap perawat yang diinginkan oleh klien yaitu, terampil, komunikatif, mendidik, berpengetahuan, siap membantu dengan asuhan keperawatan, menghargai, pendengar keluhan klien, menerima, merasakan, dan memahami perasaan klien.
Seorang calon perawat harus mampu melakukan asuhan keperawatan disertai nilai-nilai, peran dan sikap professional perawat guna sebagai bentuk bekal pengetahuan dan persiapan dalam memasuki dunia lapangan kerja sebagai pemberi asuhan dan pelayan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
AACN (2008). The essentials of baccalaureate education for professional nursing practice. Retrieved from http://www.aacn.nche.edu/education-resources/BaccEssentials08.pdf
Alec Fisher (2014). Berfikir Kritis: Sebuah Pengantar, Jakarta; Erlangga
Sartika & Nanda (2011). Konsep Caring. Diambil dari http://www.pedomannews.com. Diakses 10 Januari 2018
Kozier (2010). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses & Praktik. Edisi 7. Jakarta: EGC
Anna V (2020). Sikap profesionalisme Perawat, Meningkatkan Citra Keperawatan di Indonesia. Diambil dari https://www.kompasiana.com Diakses 19 Mei 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI