Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Elegi Sang Puisi

26 Oktober 2016   23:39 Diperbarui: 27 Oktober 2016   00:08 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Airmata telah gerimis

Di bibir bibir perempuan tepian vas bunga

Yang engkau taburi waktu pagi dengan benih benih cintamu

Tetapi  senja merubah menjadi  sepi, kala esok di ufuk timur

Air matanya tertumpah lalu mengalir penuhi wajahmu seperti bah

Menggulung ketiak bantaran tanpa peduli  taman kota menjadi  nestapa

Diamuk sengat sungai berbecek, sekumpulan tangan tangan yang tiada peduli

Sejatinya  mengumpulkan sisa  sisa nasi yang telah basi kemarin

Airmatamu;  melebihi elegi sang puisi

Dibibir bibir perempuan tepian vas bunga

Aku melihat sekuntum melati senyum dikulum  layu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun