Sehamparan hati yang sirik melantang dunia
namun tiada yang pernah berkaca diri
segugus congkak terbungkam berderai
hanyalah sekawanan roh – roh penyesat
pintu – pintu neraka derit memintal
menunggu putusan maut mengintai
di atas tungku bakaran  memanggang
dipilin jiwamu suburkan bukit – bukit tandus
berpura – pura lupa pada dirimu yang telah purba
bertaring – taringlah gerigimu pada setan gentayangan
sekali kelak engkau tertimbun amarah kematian
dengan lumut berapi melumat engkau diurapi
rahim imaji adalah pernaungan keabadian
mengungkap dirimu yang sedungu kebatilan
bila itu adalah kehendakmu , jangan salahkan tuhanmu
sebab dia ada, Â datang dari ketidakadaan:
@rskp,28062016,,,, Â Â Â jkt
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H