Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Koper Tua

18 Mei 2016   12:40 Diperbarui: 18 Mei 2016   13:02 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
daughter dravcula nosferatu (inside)

“Halo. Ini dengan Reno?

“Iya, benar pak. Dengan siapa ya,,”

“Saya pak  Dody. Kepala pemborong bangunan Perumahan yang sedang kamu kerjakan!”

“O,,iya,,iya, Pak. Maaf Pak ya. Saya tidak mengenal suara Bapak.!”  Jawab Reno

“Iya, Nanti hari Senin kamu datang di kantor, temui aku. Sebab ada progres yang akan kita bicarakan nanti. Mungkin kamu masuk dalam team pengawasan pekerjaan nanti. Untuk pekerjaan yang sedang kamu tangani bersama kepala tukang,, siapa namanya,,!”

“Max pa,,!”

“Ya, Max saja menyelesaika pekerjaan itu. Aku sudah membaca biodata kamu. Dan kamu masuk team kita nanti, Ya, Reno!”

Iya, ,iya Pak..!”

“Reno, jangan lupa hari Senin temui aku di kantor!”

O,,iya,,iya Pak ,,terima kasih!”

Reno seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja didengar  oleh pemborong mereka pak Dody. Sebab pak Dody selama ini tidak mengenal dia. Juga Reno pun tidak mengenal siapa pak Dody. Reno hanya mengenal dari kepala tukang Max. Nama pak Dody selalu disebut- sebut. Tapi mengenal secara langsung tidak. Karena dia hanya seorang pembantu tukang bangunan. Kepala tukang pun belum. Karena masih menimba pengalaman pekerjaan. Masih dapat dibilang seorang kuli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun