Mohon tunggu...
KKN UMD 129 UNEJ Karang Melok
KKN UMD 129 UNEJ Karang Melok Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Jember

Mahasiswa KKN UMD 129 Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembentukan Pemerintahan Nasional Amerika dan Permasalahan yang Dihadapi Tahun 1777-1913

9 Juni 2024   22:20 Diperbarui: 9 Juni 2024   22:49 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Articles of Confederation - National Archiver Catalog

C. Konvensi Federal

Konvensi Federal, yang juga dikenal sebagai Konvensi Konstitusional atau Konvensi Philadelphia, adalah pertemuan yang diadakan di Philadelphia dari 25 Mei hingga 17 September 1787. Tujuan utama dari konvensi ini adalah untuk mengatasi kelemahan dalam Articles of Confederation dan membentuk kerangka pemerintahan baru untuk Amerika Serikat.[1] Konvensi Federal ini dimaksudkan untuk merevisi Articles of Confederation. Namun, banyak delegasi, termasuk James Madison dan Alexander Hamilton, menginginkan pembentukan pemerintahan baru yang lebih kuat.[2] Konvensi ini akhirnya menghasilkan Konstitusi Amerika Serikat, yang menggantikan Articles of Confederation dan menciptakan sistem pemerintahan federal yang lebih kuat dengan pembagian kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif, legislatif, dan yudikatif.[3]

  • Proses Konvensi

Konvensi ini dihadiri oleh 55 delegasi dari 12 dari 13 negara bagian (Rhode Island tidak mengirim delegasi). George Washington dipilih sebagai presiden konvensi, dan pertemuan ini diadakan secara rahasia untuk memungkinkan diskusi yang jujur dan terbuka. Delegasi menghabiskan waktu berbulan - bulan untuk berdebat dan merancang konstitusi baru, dengan banyak kompromi yang dicapai untuk mengatasi perbedaan antara negara bagian besar dan kecil, serta isu-isu seperti perbudakan.[4]

  • Hasil Konvensi

Konstitusi Amerika Serikat yang baru disetujui pada 17 September 1787 dan kemudian diratifikasi oleh negara bagian. Konstitusi ini menciptakan sistem pemerintahan federal dengan tiga cabang kekuasaan: legislatif (Kongres bikameral), eksekutif (Presiden), dan yudikatif (Mahkamah Agung dan pengadilan federal lainnya). Sistem checks and balances diperkenalkan untuk memastikan bahwa tidak ada satu cabang pun yang memiliki kekuasaan absolut.[5]

  • Dampak dan Signifikansi Konverensi Federal

1. Stabilitas dan Kesejahteraan

Konstitusi baru ini memberikan kerangka kerja yang lebih stabil dan efektif untuk pemerintahan Amerika Serikat, memungkinkan negara untuk mengatasi tantangan domestik dan internasional dengan lebih baik. Sistem pemerintahan yang baru ini juga membantu mempromosikan kesejahteraan umum dan melindungi hak-hak individu.[6]

2. Pengaruh Global

Konstitusi Amerika Serikat menjadi model bagi banyak negara lain dalam merancang konstitusi mereka sendiri, menekankan pentingnya pemisahan kekuasaan dan checks and balances.[7] Konvensi Federal tahun 1787 adalah momen penting dalam sejarah Amerika Serikat yang menghasilkan Konstitusi baru yang menggantikan Articles of Confederation dan membentuk dasar bagi sistem pemerintahan federal yang kuat dan stabil yang masih berlaku hingga saat ini.[8]

D. Pertikaian Alexander Hamilton dan Thomas Jefferson

  • Sekilas tentang Alexander Hamilton

Alexander Hamilton lahir di pulau Nevis, Hindia Barat Britannia sekitar tahun 1755 atau 1757 (tanggal pastinya tidak jelas).[1] Dia dikenal sebagai seorang politisi, ekonom, dan salah satu penulis The Federalist Papers, esai politik yang mendukung ratifikasi Konstitusi yang berperan penting dalam pembentukan negara Amerika Serikat.[2] Selama Revolusi Amerika, Hamilton bergabung dengan milisi New York dan menunjukkan kecerdasan strategisnya, yang membuatnya diangkat sebagai ajudan Jenderal George Washington. Peran ini memberinya pengalaman militer berharga dan membangun hubungan yang kuat dengan Washington. Terlibat dalam Konvensi Konstitusi Amerika Serikat pada tahun 1787, Hamilton aktif dalam mendiskusikan isu politik dan ekonomi yang mendasar bagi negara baru yang sedang dibentuk.[3]

Pada tahun 1789, Hamilton diangkat sebagai Menteri Keuangan Amerika Serikat oleh Presiden George Washington. Sebagai Menteri Keuangan, Hamilton merumuskan kebijakan ekonomi yang kuat, termasuk rencana pembayaran utang nasional, pendirian Bank of the United States, dan kebijakan fiskal yang pro-bisnis. Hamilton adalah salah satu pendiri Partai Federalis yang mendukung pemerintahan sentral yang kuat dan kebijakan ekonomi yang pro-bisnis. Pandangannya sering bertentangan dengan Thomas Jefferson, yang memimpin Partai Demokrat-Republik yang lebih mendukung kekuasaan negara bagian.[4] Meskipun kehidupan Hamilton singkat, warisannya sangat berpengaruh dalam sejarah Amerika Serikat. Dia dianggap sebagai salah satu arsitek utama sistem keuangan Amerika Serikat dan pemikir ekonomi yang brilian. Namun, karir politiknya berakhir tragis ketika dia tewas dalam duel dengan Wakil Presiden Aaron Burr pada tahun 1804.[5]

  • Sekilas tentang Thomas Jefferson

Thomas Jefferson adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Amerika Serikat. Dia lahir pada 13 April 1743 di Shadwell, Virginia, dan meninggal pada 4 Juli 1826 di Monticello, Virginia.[6] Jefferson dikenal sebagai salah satu Founding Fathers Amerika Serikat dan merupakan penulis Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat pada tahun 1776.[7] Selain sebagai penulis Deklarasi Kemerdekaan, Jefferson juga menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-3 dari tahun 1801 hingga 1809.[8] Sebagai Presiden, ia terkenal karena kebijakan luar negeri yang berani, seperti pembelian Louisiana dari Perancis pada tahun 1803.

Jefferson juga dikenal sebagai seorang intelektual yang sangat cerdas dan berpendidikan tinggi. Dia memiliki minat yang luas dalam ilmu pengetahuan, arsitektur, dan pertanian. Selain itu, Jefferson adalah seorang pemikir yang progresif dan mendukung hak asasi manusia serta pemisahan agama dan negara. Meskipun memiliki dampak positif yang besar dalam sejarah Amerika Serikat, Jefferson juga dikenal karena kontroversi terkait pemilik budaknya. Meskipun ia menentang praktik perbudakan, ia sendiri memiliki budak di Monticello dan tidak pernah sepenuhnya membebaskan mereka.

  • Penyebab Pertikaian Alexander Hamilton dan Thomas Jefferson

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun