Mohon tunggu...
Serly Indri Fikriani
Serly Indri Fikriani Mohon Tunggu... Lainnya - Helloo

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membuka Perubahan Dunia Pendidikan akibat Dampak Panjang Pandemi: Kilas Analisis dalam Konsep Teori Sosiologi Kurikulum

6 Juli 2021   11:33 Diperbarui: 6 Juli 2021   11:41 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak lama setelah sekolah melakukan pembelajaran tatap muka dan mengaktifkan kegiatan di asrama, 43 siswa didapati positif Covid-19. Kegiatan sekolah langsung ditutup". Hal tersebut menjadi fakta bahwa baik pendidikan formal maupun non formal tidak dalam kondisi yang ideal untuk melangsungkan secara tatap muka langsung.

Disisi lain, keadaan pandemi yang memaksakan situasi serba berubah ini memiliki peluang dunia pendidikan untuk melakukan gebrakan baru yang inovatif dan kreatif. Inovasi pembelajaran sendiri sebagai suatu ide, gagasan atau tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah (Zulviah:2021:28).

Pemanfaatan serba teknologi saat ini menjadi dasar sebuah inovasi dan pencerdasan dunia pendidikan untuk membuka kesempatan yang tidak dibatasi dengan ruang dan waktu. Pemanfaatan teknologi sebagai basis media pembelajaran juga harus diikuti dengan peran guru dalam menentukan dan mengembangkan secara mandiri kualitas proses belajar mengajar dengan memilih media pembelajaran yang baik dan adaptif (Rohman:2021:77).

Tidak jauh berbea dengan pendidikan formal yang menyesuaikan dengan kondisi seperti pembuatan kurikulum darurat, pada pendidikan non-formal, kurikulum masih pada tahap melengkapi dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Saat ini pendidikan non-formal juga telah dialihkan kedalam sistem belajar daring. Sebenarnya pendidikan non-formal ini justru membantu dalam keadaan saat ini. Melihat akan hal itu, adanya Homeschooling juga dapat membantu program pemerintah dalam menekan penyebaran kasus. 

Selain itu, bimbingan belajar atau semacamnya ini juga sudah terfokus pada belajar daring, sedangkan yang konvensional kian redup. Pengaruh bertahannya suatu lembaga sangat erat kaitanya dengan sistem manajemen pengelolaan lembaga untuk tetap eksis dan bertahan (Pranoto, Wahida, Kurniadi:2021:375).Inovasi semakin gencar dilakukan, misalnya saja aplikasi bimbel online ruang guru, quipper dan semacamnya. Aplikasi tersebut juga sebagai bentuk inovasi dengan pemanfaatan teknologi yang ada. Konsep belajar kapan saja mulai terbangun.

Keadaan pandemi juga tidak terlepas dari adanya konsep New Normal yang menjadi kebijakan pemerintah. Adanya New Normal ini untuk pemulihan perekonomian dan sektor sektor yang terdampak, serta sebagai bentuk adaptasi terhadap penanganan pandemi. Kebijakan yang berlangsung pada saat ini tentu adanya peran serta dari pemerintah atau pemangku kekuasaan. 

Kaitan antara pendidikan dan politik sangat erat bahkan selalu berhubungan sehingga dengan keadaan tersebut dapat diketahui bahwa politik negara sangat berperan menentukan arah perkembangan pendidikan di suatu negara. Politik adalah kebijakan, siapa yang menguasai politik atau siapa yang menjadi pemimpin dialah yang kemudian menentukan arahpendidikan(Hastuti:2018:4).Menurut Giroux dalam Hidayat (2011) pada dasarnya menjadi manifestasi dari kontestasi berbagai pihak. 

Peran guru menghilang dan digantikan dengan sosok guru sebagai tukang instruksi di kelas dan menciptakan murid sebagai pabrik kuli saja. Akibatnya, sekolah dan perguruan tinggi terjebak ke dalam pusaran logika pasar dan jargon kekuasaan (Giroux, dalam Hidayat, 2011:184). Melalui kurikulum pendidikan, negara mempunyai kepentingan untuk mengendalikan pandangan masyarakat 'melihat dunia'(Mulyono:2021).

Untuk melihat relasi antara kekuasaan atau peran politik dengan pendidikan, dapat menggunakan konsep Michael Foucalt. Menurut Foucalt dalam Suharto (2017:6) kebenaran selalu terkait dengan kekuasaan, kebenaran adalah urusan duniawi yang mereproduksi segala bentuk pengekangan, dengan kata lain kebenaran merupakan produk kekuasaan. Dari hal tersebut, kebenaran mengandung relasi kuasa. Oleh karena itu, dari adanya pembentukan kebijakan terhadap pendidikan saat ini tidak lepas dari relasi kuasa atau kepentingan politik.

Dari pembahasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa pendidikan saat ini masih belum dalam keadaan baik. Kondisi yang diharapkan memperlihatkan angin segar namun justru sebaliknya. 

Kondisi awal pandemi timbul sebuah pernyataan 'adanya ketidaksiapan pendidikan menyambut pembelajaran online', namun sampai satu setengah tahun pandemi berlangsung, situasi ini juga masih menjadi salah satu masalah. Kurikulum Darurat dibentuk sebagai penyederhanaan dari kurikulum nasional. Pendidikan formal dan non formal tentu sama sama terkena dampaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun