Mohon tunggu...
Muhammad Rudini
Muhammad Rudini Mohon Tunggu... wiraswasta -

penulis\r\nBlog : mrudiniblog.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lakon Semar, La Nyala dan Djohar Part 3

2 Januari 2013   08:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:38 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Djohar : tidak bisa dimas saya sudah berjanji untuk mundur,pantang bagi saya untuk melanggar janji dimas

La Nyala : Ah kamu keras kepala kakang sudah diberi kesempatan tetap tidak mau

Djohar : kamu juga dimas keras kepala sekali, ini penghinaan

La Nyala : sama kakang bagi Saya juga ini sebuah penghinaan besar,saya sudah memohon-mohon namun kakang tidak bersedia,kalau begitu tetap akan ku pertahankan jabatan ini walaupun negeri ini runtuh sekalipun.

Djohar : Saya juga dimas, kita memang tidak akan pernah bisa berdamai. demi sebuah harga diri kita perang terbuka saja untuk melihat siapa yang menang dan siapa yang kalah!

La Nyala : Baiklah kakang.. perang saudara ini akan tumpah, biarlah dewata marah  namun saya yakin akan kebenaran kami dan kami akan menang.

Djohar : kami juga dimas, kebenaran itu ada di tangan kami dan kami yang akan menang.

mereka pun pergi secepat kilat menuju kelompoknya masing-masing untuk bersiap berperang dan tempat yang dijadikan medan pertempuran ialah pulau gelora sebuah pulau di kepulauan seribu yang sangat luas. Dan harinya sudah ditentukan yaitu besok siang.

Semar pun menyelesaikan semedinya dan berhasil mendapatkan kitab jitapsara dan nasib Indonesia sudah tertulis dalam kitab itu sehingga semar bisa lebih leluasa mengatur strategi untuk mendamaikan antara KPSI dan PSSI, dan terbukti firasatnya benar, batinnya menerawang apa yang terjadi di luar sana dan apa yang dia takutkan menjadi kenyataan bukan berdamai malah kedua kubu sudah bersiap untuk berperang dengan menyiapkan para pasukan terbaiknya menuju pulau gelora besok siang.Semar hanya geleng-geleng kepala,tidak habis pikir kenapa dalam sama-sama mengalah pun mereka tidak ada yang mau mengalah?mengalah untuk mengalah aja susah?haduh..

Kahyangan pun yang tadinya penuh canda tawa sekarang berubah menjadi amarah, apalagi Batara Guru,beliau marah besar dan langsung segera terbang dengan lembu nandini kepunyaannya menuju Indonesia untuk segera menghancurkan negeri itu dengan keempat tangannya sesuai janjinya. Batara Narada pun tidak sanggup lagi untuk menghentikannya sekarang.

Semar yang tahu akan niat Batara guru yang hendak menghancurkan indonesia langsung terbang menuju Batara guru untuk menghentikannya karena negeri ini dan masyarakatnya terlalu indah untuk dihancurkan hanya karena ulah sekelompok orang,pikir Semar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun