Ki Lurah semar pun pergi ke rumahnya dengan perasaan yang berbahagia karena kedua kubu kayaknya sudah mau mengalah dan mengakhiri konflik ini, Namun masih aja yang mengganjal di hati Semar, karena semar waskita dan mengetahui isi hati seorang manusia dan firasatnya sangat tajam nampaknya masalah ini belum akan beres justru dalam firasatnya akan ada perang besar antara kedua kubu itu sebagai puncak konflik tersebut.Unuk lebih menguatkan firasatnya semar pun bersemedi lagi untuk mendapatkan kitab Jitapsara untuk mengetahui akan masa depan sepakbola Indonesia.
Di lain pihak La Nyala dan Djohar bersama-sama merenungi apa yang Semar nasehatkan, mereka memikirkan nasib jutaan nyawa manusia dan tanah air indonesia jika seandainya tidak mau berdamai karena pimpinan triloka Sang Batara Guru akan menghancurkan negeri ini, dan janji Dewa ialah tepat.Dan mereka mulai tersadar akan pentingnya sebuah persatuan dan mulai melepaskan kepentingan masing-masing dan rela mengalah demi bangsa dan negara.
Akhirnya mereka tersadar, Djohar lantas menghubungi La Nyala untuk meminta maaf lewat telepon dan mengajak berdamai begitu juga sebaliknya. Dan uniknya mereka menelpon pada saat bersamaan sehingga ketika yang satu telepon terdengar jawaban "nomor yang anda tuju sedang sibuk" begitu juga satu lagi jawaban terdengar pun sama, kemudian mereka mencoba lagi menelepon dan kesekian kali selalu berbarengan, hal yang lucu membuat para dewata tertawa, "sebenarnya mereka sangat cocok sekali nelepon saja waktunya sama kalau bebeda jenis mungkin sudah berjodoh,"celoteh Batara Indra. yang membuat suasana kahyangan menjadi penuh canda.
Dan mereka pun sms untuk mengajak bertemu untuk membicarakan rekonsialiasi, dan sepakat bertemu di rumah Ki Lurah. Esok hari seperti yang dijanjikan mereka pun menuju rumah semar untuk rekonsiliasi dan disambut baik oleh Gareng, "Duduk dulu saya panggilkan bapa dulu,karena dari kemarin beliau sedang bersemedi" pinta gareng. Kemudian Gareng memanggil Semar namun nampak Semar tidak bergeming dan konsentrasi akan semedinya. Tak apa reng kita tunggu saja sampai Ki Lurah selesaikan semedinya kata Djohar. "Baiklah kakang Djohar kita mulai saja pembicaraan ini takutnya Ki Lurah melakukan semedinya lama"pnita La nyala. "Baiklah dimas La Nyala" jawab Djohar.
Kemudian mereka pun melakukan perbincangan yang benar-benar akan mengubah nasib sepakbola Indonesia selanjutnya.
Djohar : iya Dimas Nyala nampaknya kita sudah melakukan kesalahan besar dengan berseteru selama ini,rakyat yang malah jadi koraban.
La nyala : saya pikir juga begitu kakang, tidak sepaputnya kita terus-terusan bertikai namun disatu sisi banyak yang harus kita kerjakan demi sepakbola kita.
Djohar : Iya dimas, dan untuk itu demi kepentingan bangsa Saya rela mengundurkan diri dan menyerahkan tambuk pimpinan kepada KPSI,saya ikhlas.bagaimana kakang?
La Nyala : Saya tidak setuju kakang, jelas saya lah yang salah karena membuat KPSI yang awalnya tujuan itu baik namun malah merusak sepakbola kita. Biar Saya yang mengalah kakang.Saya akan bubarkan KPSI dan meminta maaf kepada PSSI atas kekeliruan ini.
Djohar : Tidak bisa dimas, Saya merasa tidak pantas karena organisasi yang Saya pimpin jadi hancur begini karena itu kelemahan Saya sebagai pimpinan tidak bisa mengatur organisasi dan anak buah.jadi biar saya saja dimas yang mundur
La Nyala : tetep tidak boleh kakang,kakang dan PSSI Â ialah pihak yang sah dan diakui oleh FIFA maka teruskan perjuangannya dan biarlah kami yang mundur.
Djohar : tidak bisa dimas saya sudah berjanji untuk mundur,pantang bagi saya untuk melanggar janji dimas
La Nyala : Ah kamu keras kepala kakang sudah diberi kesempatan tetap tidak mau
Djohar : kamu juga dimas keras kepala sekali, ini penghinaan
La Nyala : sama kakang bagi Saya juga ini sebuah penghinaan besar,saya sudah memohon-mohon namun kakang tidak bersedia,kalau begitu tetap akan ku pertahankan jabatan ini walaupun negeri ini runtuh sekalipun.
Djohar : Saya juga dimas, kita memang tidak akan pernah bisa berdamai. demi sebuah harga diri kita perang terbuka saja untuk melihat siapa yang menang dan siapa yang kalah!
La Nyala : Baiklah kakang.. perang saudara ini akan tumpah, biarlah dewata marah  namun saya yakin akan kebenaran kami dan kami akan menang.
Djohar : kami juga dimas, kebenaran itu ada di tangan kami dan kami yang akan menang.
mereka pun pergi secepat kilat menuju kelompoknya masing-masing untuk bersiap berperang dan tempat yang dijadikan medan pertempuran ialah pulau gelora sebuah pulau di kepulauan seribu yang sangat luas. Dan harinya sudah ditentukan yaitu besok siang.
Semar pun menyelesaikan semedinya dan berhasil mendapatkan kitab jitapsara dan nasib Indonesia sudah tertulis dalam kitab itu sehingga semar bisa lebih leluasa mengatur strategi untuk mendamaikan antara KPSI dan PSSI, dan terbukti firasatnya benar, batinnya menerawang apa yang terjadi di luar sana dan apa yang dia takutkan menjadi kenyataan bukan berdamai malah kedua kubu sudah bersiap untuk berperang dengan menyiapkan para pasukan terbaiknya menuju pulau gelora besok siang.Semar hanya geleng-geleng kepala,tidak habis pikir kenapa dalam sama-sama mengalah pun mereka tidak ada yang mau mengalah?mengalah untuk mengalah aja susah?haduh..
Kahyangan pun yang tadinya penuh canda tawa sekarang berubah menjadi amarah, apalagi Batara Guru,beliau marah besar dan langsung segera terbang dengan lembu nandini kepunyaannya menuju Indonesia untuk segera menghancurkan negeri itu dengan keempat tangannya sesuai janjinya. Batara Narada pun tidak sanggup lagi untuk menghentikannya sekarang.
Semar yang tahu akan niat Batara guru yang hendak menghancurkan indonesia langsung terbang menuju Batara guru untuk menghentikannya karena negeri ini dan masyarakatnya terlalu indah untuk dihancurkan hanya karena ulah sekelompok orang,pikir Semar.
Bertemu lah kedua kakak beradik itu di angkasa, "Apa maumu menghalangiku saudaraku Ismaya?".Aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan Indonesia, jawab semar. "kalau begitu kita bertarung disini dan setelah mengalahkanmu Aku akan menghancurkan negeri yang selalu kau puja dan lindungi itu?Mereka pun bersiap untuk pertarungan dahsyat antar Dewa ini.
Dilain pihak, pihak KPSI dan PSSI sudah bersiap berperang untuk menumpahkan darah demi kehormatan,kekuasaan dan kebenaran menurut mereka sendiri...
Namun ternyata yang hendak bertarung dengan Batara guru ialah hanya tubuh Semar yang lain, tubuh yang asli sedang merencanakan sesuatu sesuai petunjuk yang beliau dapatkan dari semedi dan dari kitab Jitapsara untuk segera mengakhiri peperangan saudara ini...
Bersambung...
(Hanya Fiktif Belaka)
Cerita Lainnya :
Part 1 :Â http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/01/01/lakon-semarla-nyala-dan-djohar-part-1-515499.html
Part 2 :Â http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/01/01/lakon-semar-la-nyala-dan-djohar-part-2-515525.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H