Disadari bahwa emosi menentukan bagaimana kita mengambil keputusan. dalam mengelola sumber daya yang ada. Kompetensi Sosial Emosional Casel adalah sebagai berikut:
Kesadaran Diri (Pengenalan Emosi). Kesadaran diri meliputi kemampuan memahami proses belajar dan pemikiran diri, mengembangkan sikap percaya diri dan memahami perasaan, minat, nilai dan kekuatan.
Kesadaran Sosial (Empati). Kesadaran sosial meliputi pemahaman perbedaan perspektif dan berempati, mengenali dan menghargai persamaan maupun perbedaan, memanfaatkan sumber daya di rumah, sekolah dan komunitas secara efektif.
-
Pengelolaan Diri (Pengelolaan emosi dan fokus). Pengelolaan diri meliputi mengelola stress, mengontrol impuls dan ketekunan dalam menghadapi hambatan, atau sering disebut dengan Mengelola emosi dan fokus). Â Stop/ Berhenti. Hentikan apapun yang sedang Anda lakukan Take a deep Breath/ Tarik nafas dalam. Sadari napas masuk, sadari napas keluar. Rasakan udara segar yang masuk melalui hidung. Rasakan udara hangat yang keluar dari lubang hidung. Lakukan 2-3 kali. Nafas masuk, nafas keluar. Observe/ Amati. Amati apa yang Anda rasakan pada tubuh Anda?Amati perut yang mengembang sebelum membuang napas. Amati perut yang mengempis saat Anda membuang napas. Amati pilihan-pilihan yang dapat Anda lakukan. Fokus pada pilihan Anda yang terbaik saat ini. Proceed/ Lanjutkan. Latihan selesai.Â
Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab mempertimbangkan faktor etika, akademik, standard masyarakat  dalam membuat pilihan dan keputusan. Memberikan Kontribusi terhadap perwujudan dan wellbeing sekolah dan komunitas.
Keterampilan Sosial (Resiliensi). Keterampilan resiliensi meliputi: membangun hubungan yang sehat berlandaskan kerjasama dan sikap hormat. menolak tekanan sosial yang tidak tepat. mencegah dan mengelola serta menyelesaikan konflik. Mencari pertolongan bila membutuhkan.
Modul 2.3 Coaching
Coaching merupakan sebuah tehnik atau strategi seorang pemimpin pembelajaran untuk menuntun, mendampingi anak, untuk menggali potensi anak dan memaksimalkannya. Coaching memberikan kesempatan anak-anak berkembang dan menggali proses berpikir pada diri anak sehingga metakognisinya meningkat dan berpikir kritis dan mencapai potensi diri yang optimal.
Pentingnya proses coaching dalam pengelolaan sumber daya yaitu Proses untuk mengaktivasi kerja otak murid. Pertanyaan-pertanyaan reflektif dapat membuat murid melakukan metakognisi.Â
Pertanyaan-pertanyaan dalam proses coaching juga membuat murid lebih berpikir secara kritis dan mendalam sehingga murid dapat menunjukkan potensinya.
Keterampilan Coaching meliputi: Keterampilan membangun hubungan baik (kemitraan), Keterampilan berkomunikasi, Keterampilan memfasilitasi pembelajaran.