Mohon tunggu...
seri eksotis gulo
seri eksotis gulo Mohon Tunggu... -

Saya berasal dari pulau Nias disebuah desa kecil di kecamatan Mandrehe.saya saat ini sedang kuliah akademi keperawatan di SEKOLAH TNGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTA JAKARTA.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PETUALANGAN “THE FOUR BOYS” DI SALATIGA

9 September 2010   09:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:20 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hembusan angin sepoi-sepoi serta suasana dingin membuat kita ngantuk, disamping itu juga ditambah tidak ada kegiatan yang bisa membuat terhibur, yaah…membosankan banget atau dengan kata lain BT (Bosan Total/Boring Tw), biasanya pergi lari sore keliling kota salatiga, entah kenapa saat ini merasa malas dan tidak gairah sama sekali. Tapi salah satu diantara kami kepingin banget maen internet, kebetulan anak yang berusia muda diantara kami, umurnya 10 tahun…yaahh tau aja dech anak-anak kalau ada keinginanya selalu dengan cara dipaksa. Betul g??

Saat itu kami lagi dalam keadaan malas untuk ngapa-ngapain tapi karena ada rasa empati terhadap dia langsung mengambil keputusan untuk memenuhi permintaannya, walaupun sebenarnya diantara kami kepingin juga main internet, yaah…tau ajalah update status di facebook.

Memulai perjalanan dari rumah menuju warnet yang jauhnya kira-kira 500 m, diperjalanan penuh dengan canda tawa. Gimana eggak ketawa, jalan di tetangga aja harus dandan rapi…sampae ganti baju dua kali, ditambah teman kami ada yang ngaku-ngaku orang barat, kita sich eggak masalah coz kita emang orang NIAS BARAT semua.

Kami eggak mau basa basi akhirnya kami sampai diwarnet, dengan gaya ayu n sopan menanyakan kepada operator…mbak ada yang kosong enggak internetnya?? Dengan wajah yang tak kalah santun juga, mbaknya menjawab, ada mas… no 3, 7, 8 dan 10. Kita pun mulai browsing di internet. Yaah… tau ajalah zaman sekarang namanya Facebook udah menjadi keong racun yang menjalar mengalir didarah tiap orang, seperti aliran sungai tiada hentinya mengalir menuju laut bebas. Tidak terasa waktu terus berjalan sehingga udah 1 jam, yaah…habis-habis Rp 4.000 lah. Tau aja anak kuliahan dan anak SD Rp 4.000 itu merupakan nilai yang  cukup besar.

Tidak sadar memang harus segera meninggalkan warnet. Teman kami yang dua orang pun langsung offline dan menuju tempat operator. Tapi ternyata ada ada dua orang yang lagi asyik chatting, yaah…langsung aja dipanggilin untuk segera balik ke rumah. Tapi teman menjawab…entar kita balik, ada film yang bagus, pilih mana yang seru!!! Salah satu diantara kami mengatakan eh…kayaknya itu film bagus judulnya “TAKEN”, menurut perkiraan saya, itu film perang. Kita setuju aja untuk mengcopy film tersebut di flasdisnya.

Setelah mengcopy film tersebut langsung menuju tempat operator untuk bayar tarif internet dan segera meninggalkan warnet menuju rumah. Diperjalanan pulang selalu dipenuhi canda tawa. Tidak terasa sampai dech dirumah dengan keadaan didalam rumah gelap gulita. Dengan sambutan pintu rumah telah ditutup coz belum bawa kunci, soalnya om lagi ada dirumah. Yaah…tau aja lah… orang kerja seharian kecapean ya… gitu dech langsung tidur dengan lelap.

Tok…tok….tok…buka pintunya…!!!!!

Langsung aja om bangun dan membukakan pintu rumah. Dengan penuh semangat n tergesa-gesa menekan power laptop untuk memutar film tersebut.

TAKEN

Dengan tidak sabar untuk memastikan apa film perang atau bukan, langsung saja mempercepat dari awal sampai berakhir film tersebut tanpa mengetahui apa sebenarnya ceritanya. Sehingga diantara kami ada yang bilang kita udah selesai kok nonton filmnya…yoo kita matikan aja…kita pun ketawa-ketiwi. Tetapi karena penasaran apa sich isi film TAKEN ini?? Langsung memutarkan lagi dari awal dengan meyimak secara seksama. Ternyata film tersebut bukan film perang tetapi film yang menceritakan tentang seorang ayah yang berjuang untuk menyelamatkan anaknya dari perdagangan perempauan yang dijadikan sebagai pemuas seks. Sehingga kami merasa empati terhadap ayah tersebut. Yaah inilah sekilas ceritanya.

Sebuah keluarga yang cukup berada tinggal di California Amerika Serikat, telah mengalami broken home. Mereka mempunyai seorang anak perempuan namanya KIM, ayahnya bernama BRYAN dan ibunya bernama LENORE, anaknya ini mempunyai seorang sahabat namanya AMANDA. Suami kedua LENORE bernama STUART.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun