Mohon tunggu...
Seri UkurtaBr Tarigan
Seri UkurtaBr Tarigan Mohon Tunggu... Guru - Guru

youtube

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Pemahaman Kosakata Menggunakan Word Mapping Technique dan Metode Cooperative Learning

12 Desember 2022   16:10 Diperbarui: 12 Desember 2022   16:59 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Majunya suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat mencetak peserta didik yang berkualitas. Pendidikan yang dimaksud disini bukan bersifat nonformal melainkan bersifat formal, meliputi proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan peserta didik. Peningkatan kualitas pendidikan dicerminkan oleh prestasi belajar peserta didik. Sedangkan keberhasilan atau prestasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pendidikan yang bagus. Karena kualitas pendidikan yang bagus akan membawa peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya adalah meningkatkankan Kosakata Peserta didik terkhususnya dalam kosakata bahasa Inggris.

Kosakata memiliki peranan yang sangat penting ketika mempelajari Bahasa Inggris. Namun, faktanya masih banyak peserta didik khususnya di SD Sekolah Alam Bukit Hijau yang mengalami kesulitan ketika mempelajari kosakata bahasa Inggris khususnya kata -- kata yang mungkin jarang sekali didengar dan biasanya terdapat pada teks prosedur. 

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan word mapping sebagai media pembelajaran kosakata Bahasa Inggris. Penerapan word mapping dilakukan melalui pendekatan bahasa Inggris yang diformulasikan ke dalam bentuk strategi pembelajaran berkelompok untuk merancang kosakata dari sebuah kata dengan menurunkannya ke bagian sinonim maupun antonimnya.

Hal ini sangat penting dibagikan karena berdasarkan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) banyak perubahan sikap peserta didik yang berdampak positif terhadap pembelajaran Bahasa Inggris khususnya. Sikap yang terjadi pada peserta didik seperti:

  • Peserta didik belum memanfaatkan sumber belajar yang ada.
  • Peserta didik enggan bertanya kepada rekan sebaya maupun guru terkait kosakata yang tidak dipahami.
  • Peserta didik belum aktif dalam kegiatan berdiskusi.
  • Peserta didik terlihat belum semangat mengikuti kegiatan pembelajaran dikarenakan tidak memahami kosakata tertentu.
  • Peserta didik tidak fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Ketika peserta didik akan belajar tentang family members, banyak diantara mereka yang ingin melewatkan materi ini dikarenakan akan ada banyak kosakata yang jarang di dengar dan maupun dibaca. Hal ini disebabkan karena peserta didik belum mau tau akan kosakata yang terdapat pada teks prosedur.

Peran guru dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran ini yaitu dengan membimbing dan mengarahkan peserta didik agar mampu untuk merancang kosakata dalam bentuk word mapping dan mampu untuk memahami kosakata tersebut. Selain  itu, guru juga berperan sebagai penengah dalam kegiatan belajar mengajar. 

Misalnya menengahi atau memberikan jalan keluar dalam diskusi siswa. Dan peran guru yang terakhir dalam pembelajaran ini yaitu sebagai evaluator ataupun penilai. Guru mengevaluasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar seperti dalam diskusi kelompok dan juga presentasi.

Tantangan:

            Dalam Praktik Pengalaman Kerja (PPL), guru menghadapi beberapa tantangan, yaitu sebagai berikut:

  • Bebarapa peserta didik terlihat sangat dominan karena berkelompok dengan temannya yang kurang aktif dalam kegiatan berdiskusi dan presentasi.
  • Beberapa peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya dengan tampil kurang percaya diri.

Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah peserta didik, pendidik, teman sejawat dan kepala sekolah. Tantangan itu yang menyebabkan pendidik harus melewatinya dengan berbagai cara seperti memotivasi peserta didik yang belum aktif dalam kegiatan berdiskusi dan yang belum maksimal dalam mempresentasikan hasil kerjanya.

Aksi:

Melalui tantangan yang ada, guru berusaha untuk menyelesaikannya dengan cara sebagai berikut:

  • Bebarapa peserta didik terlihat sangat dominan karena berkelompok dengan temannya yang kurang aktif dalam kegiatan berdiskusi dan presentasi.

Guru merangsang dan memberikan dorongan untuk mendinamiskan potensi siswa, menumbuhkan aktivitas dan daya cipta (kreatifitas) kepada peserta didik yang kurang aktif, sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar.

  • Beberapa peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya dengan tampil kurang percaya diri.

Guru tetap memberikan apresiasi terhadap semua peserta didik yang sudah mempresentasikan hasil kerjanya. Guru juga memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk saling evaluasi dirinya, hal apa saja yang belum baik dilakukan dan apa usaha untuk memperbaiki hal yang kurang baik tersebut.

Proses dalam penyelesaian masalah tersebut yaitu dengan menerapkan sintaks Project Based Learning yaitu:

  • Penyelesaian tugas dilakukan dalam berkelompok yaitu dengan membuat rancangan kerja seperti perencanaan, perancangan, penyusunan hingga pemaparan hasil kerja.
  • Peserta didik dalam kelompok diberikan tanggung jawab penuh terhadap proyek yang akan dihasilkan, misalnya guru memberikan tenggat waktu pengumpulan hasil kerjanya.
  • Guru menyampaikan kepada peserta didik tentang penilaian dari setiap proses pembelajaran berlangsung.
  • Guru dan peserta didik bersama -- sama menyampaikan analisa atau evaluasi dari proses pembelajaran yang berlangsung.

Guru menjelaskan materi ajar lewat tayangan powerpoint  yang ditampilkan lewat LCD Proyektor, memberikan LKDP (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk mengukur ketercapaian belajar peserta didik. Guru juga menggunakan lembar penilaian untuk menilai secara keseluruhan dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. 

Serta lembar penilaian spiritual dan sikap sosial. Tentunya dalam instrumen lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian, dan rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian di akhir pembelajaran.

Refleksi Hasil dan Dampak:

Berdasarkan refleksi hasil yang dilakukan oleh guru, dampak positif yang ditemui yaitu, peserta didik lebih aktif untuk menggunakan sumber -- sumber belajar yang ada terkait dengan pemahaman kosakata. Peserta didik menggunakan internet, kamus dan buku -- buku sebagai sumber -- sumber belajar. Peserta didik lebih aktif juga untuk berkomunikasi dengan teman sejawat melalui diskusi kelompok dan presentasi.

Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan langkah-langkah tersebut, respon dari lingkungan sekitar yaitu teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon positif. Karena siswa berpartisipasi secara lebih aktif dalam diskusi dan presentasi. 

Dan pembelajaran yang dapat diambil dari kegiatan ini yaitu, dengan merancang proses pembelajaran dengan baik akan membuat peserta didik akan lebih aktif untuk mengikutinya. Dan juga melibatkan peserta didik lebih banyak dalam kegiatan pembelajaran akan membuat peserta didik lebih kreatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun