- Manufaktur Ramah Lingkungan: Tim F1 kini lebih fokus pada proses produksi komponen yang meminimalkan jejak karbon. Â
- Transportasi Efisien: Logistik F1, yang selama ini menjadi salah satu sumber emisi terbesar, dioptimalkan untuk menggunakan metode yang lebih ramah lingkungan. Â
 Tantangan dan Kritik Â
Namun, elektrifikasi di F1 tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah biaya tinggi untuk penelitian dan pengembangan teknologi baru, yang dapat membatasi partisipasi tim kecil. Selain itu, beberapa pihak mengkritik bahwa transisi ini mungkin mengurangi elemen "intensitas suara" yang menjadi ciri khas F1 klasik. Â
Meskipun demikian, langkah ini penting untuk memastikan relevansi F1 di masa depan. Dengan meningkatnya popularitas mobil listrik, olahraga ini dapat menjadi jembatan antara performa balap dan kebutuhan lingkungan. Â
 Kesimpulan Â
Elektrifikasi bukan hanya sebuah tantangan, tetapi juga peluang besar bagi F1 untuk memimpin inovasi otomotif di era baru. Dengan fokus pada keberlanjutan tanpa mengorbankan performa, F1 menunjukkan bahwa teknologi canggih dapat berjalan seiring dengan tanggung jawab lingkungan. Balapan ini tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga laboratorium hidup untuk membentuk masa depan transportasi dunia. Â
Sebagai penonton, kita tidak hanya menyaksikan kompetisi kecepatan, tetapi juga kontribusi nyata F1 dalam membangun dunia yang lebih hijau. Masa depan balapan, seperti halnya mobilitas, kini bergerak menuju elektrifikasi yang lebih ramah lingkungan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H