Di tengah kampung ada kuburan leluhur orang Manggarai sebagai penjaga kampung, juga berdiri kokoh pohon dadap di samping kuburan tua itu. Dan di tempat ini banyak upacara adat dilaksanakan seperti proses caca mbolot (penyelesaian masalah) dan upacara penti (pesta panen).Di rumah adat ini tersimpan perlengkapan adat, seperti alat musik gong dan gendang. Dan juga perlengkapan caci, yakni larik (cemeti), nggiling (perisai), dan lainnya.
5. Â Kampung adat wologai
Kampung adat yang terakhir ini terletak di wilayah Ende Lio tepatnya di Detusoko Kabupaten Ende, yang rumah adatnya dibangun melingkar dengan tiga tingkatan dimana setiap tingkatnya disusun bebatuan ceper di atas tanah yang sekelilingnya dibangun rumah-rumah.
Di tengah kampung ada panggung ritual dan batu seremonial.
Batu ini dipagari dengan tongkat bambu sederhana, yang tidak diizinkan disentuh oleh pengunjung. Sedangkan dipintu masuk kampung terdapat sebuah pohon beringin yang diyakini komunitas adat Wologai ditanam oleh leluhur mereka, yang sekaligus konon setara dengan waktu pendirian kampung adat ini.
rumah adat di kampung Wologai terdiri dari rumah suku dan sebuah rumah besar. Rumah suku dipakai sebagai tempat penyimpanan benda pusaka atau peninggalan milik suku. Sedangkan rumah besar hanya ditempati saat berlangsung ritual adat.
Sekian, Terima Kasih, Semoga bermanfaat...
Nama   : Falentinus Sergio Gebo
Jurusan: Akutansi
Universitas Pamulang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H