Jika kita melihat dunia penerbangan di Papua khusunya pesawat bermesin jet dengan kapasitas diatas 30 tempat duduk, dikuasai oleh dua group maskapai penerbangan.Â
Group Garuda Indoensia dan Lion Group.  Maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan    Nam Air, masuk dalam group Garuda Indonesia. Maskapai Batik Air, Lion Air, dan Wings Air masuk dalam  Lion Group. Artinya, potensi terjadinya Oligopoli pada dunia penerbangan di Papua sangat besar karena tidak ada maskapai penerbangan lain di kelasnya selain dua group ini. Sehingga dikawatirkan terjadi konspirasi terselubung dalam menentukan harga tiket oleh kedua group penerbangan tersebut. Misalnya, menaikan harga tiket pesawat pada saat yang bersamaan dan menurunkan harga tiket pesawat pada saat yang bersamaan.
Bayangkan dengan berbagai maskapai penerbangan yang melayani rute luar negeri. Jumlah maskapai atau group penerbangan yang melayani rute Jakarta - luar negeri lebih banyak, jika bandingan dengan rute penerbangan dari Jakarta - Papua. Sehingga tidak heran jika tiket  Jakarta - New Delhi dikisaran Rp. 3 juta. Artinya, banyaknya maskapai dan grup penerbangan ikut mempengaruhi harga tiket sebab terjadi persaingan yang sehat.Â
Berbeda dengan penerbangan dari Papua - luar Papua atau sebaliknya yang dikuasai oleh dua group penerbangan. Pertanyaan selanjutnya, apakah sebelumnya maskapai penerbangan sudah sosialisasi mengenai kenaikan harga tiket untuk masyarakat Papua ? sosialisasi kenaikan harga tiket sangat penting, sehingga masyarkat yang tidak mampu membeli tiket pesawat sudah mempersiapkan alternatif transportasi dari jauh hari.
Memang fenomena kenaikan harga tiket sangat membuat pusing masyarakat papua. Sehingga, di harapkan pihak pemerintah propinsi yang ada di Tanah Papua berkoordinasi dengan pemerintah pusat, untuk menyelidiki dengan benar fenomena ini. Apakah hanya faktor teknis saja yang membuat harga tiket pesawat naik atau ada faktor non teknis lainnya. Masyarakat papua memerlukan kejelasan informasih dari fenomena ini, sehingga pada saat musim liburan dan hari raya tiba masyarakat papua tidak risau lagi karena harus memikirkan harga tiket yang "Menggila".
Oleh : Pejuang Pena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H