Mohon tunggu...
Nurhawati
Nurhawati Mohon Tunggu... Administrasi - -

-

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Cerita Tentang Pengorbanan, Kekuatan, dan Keseimbangan Keluarga Kecil

31 Mei 2024   11:01 Diperbarui: 9 Juni 2024   10:44 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi sosok ibu dalam keluarga kecil yang dibentuk merupakan peran yang penuh dengan tantangan sampai tanggung jawab didalamnya. Sebagai sosok ibu yang memiliki tugas cukup beragam salah satunya berupa mengurus anak sebagai buah hatinya. Dari contoh peran tersebut sosok ibu tersebut juga harus dapat memastikan akan keluarga kecil yang dibentuk berjalan sangat lancar secara keseluruhan. Perjalanan menjadi sosok ibu tersebut akan menjadi tantangan yang besar tak kala harus pula menjaga keseimbangan antara pekerjaan domestik, karier, sampai perhatian untuk setiap anggota keluarga. Belum lagi jika sosok ibu harus mendapatkan peran tanggung jawab ganda sebagai sosok pencari nafkah bagi keluarga. Sudah pasti menjadi sosok ibu dibutuhkan manajemen waktu sampai penggunaan energi yang sangat efisien.

Selain itu menjadi sosok ibu dalam keluarga kecil sering kali harus menghadapi tekanan sosial dan ekspektasi yang tinggi dari lingkungan masyarakat sekitar. Ada harapan yang sangat tinggi untuk menjadi sosok ibu yang sangat sempurna dengan kemampuan untuk menjaga keharmonisan keluarga, memenuhi kebutuhan finansial, serta memberikan perhatian yang cukup kepada anak-anak sebagai buah hati maupun pasangannya. Berbagai tuntutan kompleks yang harus diterima oleh sosok ibu seringkali menimbulkan stres dan rasa tidak mampu. Hal tersebut kian besar ketika sosok ibu menghadapi situasi tersebut yang menuntut pengorbanan dalam sisi waktu, tenaga, sampai pikiran yang besar.

Tantangan lainnya yang harus dihadapi oleh para ibu dalam keluarga kecilnya berupa menjaga keseimbangan antara kebutuhan individu dengan kebutuhan keluarga. Sebagai seseorang ibu sangat sering sekali terasa sulit untuk menyempatkan waktu untuk diri sendiri, mengurus kebutuhan pribadi, atau mengejar impian pribadi. Sementara disisi satunya lagi terdapat tuntutan untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarga juga menjadi prioritas utama. Adanya dua prioritas utama dalam waktu bersamaan yang harus terpenuhi membuat sering kali harus mengorbankan waktu sampai energi untuk tetap menjadi sumber kebahagiaan sampai pemenuhan diri. Oleh karena itu menjadi sosok ibu dalam keluarga kecil yang dibentuk memerlukan keseimbangan yang baik antara merawat keluarga dengan diri sendiri.

Berbagai kompleksitas yang dialami oleh sosok ibu dalam keluarga kecil tersebut menjadi dasar dalam pembentukan sebuah karya berupa film. Salah satu film yang mengangkat latar belakang sampai tema mengenai sosok ibu memiliki judul “Ibu Ora Sare”. Film pendek dengan judul tersebut menceritakan seseorang anak yang memiliki nama Gogor. Pemeran tokoh Gogor berusia kurang lebih 8 tahun sehingga masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Suatu hari tokoh Gogor sedang bersekolah guru sebagai tenaga pengajar menjelaskan peran penting yang diemban oleh sosok orang tua baik ayah maupun ibu. Setelah pamaparan tersebut sang guru memberikan tugas kepada para siswa termasuk tokoh Gogor untuk mendeskripsikan sosok ayah.

Dari: https://jakartafilmweek.com/film/ibu-ora-sare
Dari: https://jakartafilmweek.com/film/ibu-ora-sare

Tugas yang diberikan akan sangat mudah bagi para siswa yang memiliki orang tua yang seperti pada buku yang beredar di masyarakat. Biasanya dalam buku tersebut sang anak akan terdiri dari dua berupa laki-laki sebagai kakak serta perempuan sebagai adik. Selain itu terdapat juga sosok ayah dan ibu dalam keluarga kecil tersebut. Adanya empat orang dengan kondisi tersebut menurut berbagai buku merupakan keluarga yang sempurna. Nyatanya untuk mencapai kondisi keluarga sempurna terkadang tidak semua individu akan dapat merasakannya. Salah satu sosok yang belum merasakan kondisi keluarga sempurna bernama Gogor sebagai tokoh pada film “Ibu Ora Sare”.

Tokoh Gogor sudah sejak lama hanya tinggal berdua bersama sang ibu. Walaupun demikian kondisi keluarga tersebut sangatlah mengalami kesulitan dalam memenuhi keluarga sempurna seperti yang ada pada berbagai bahan bacaan pada umumnya. Digambarkan pula tokoh Gogor merupakan seseorang anak kecil yang masih berada di bangku Sekolah Dasar (SD). Pada saat itu tokoh Gogor mendapatkan tugas yang diberikan oleh tenaga pengajar berupa guru. Tugas yang diberikan mengenai ciri-ciri fisik sampai pekerjaan sang ayah. Adanya tugas tersebut tokoh Gogor akhirnya bertanya kepada sang ibu untuk menyelesaikan tugas tersebut. Apalagi tokoh Gogir belum pernah melihat sosok ayah dalam keluarganya yang menjalani kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian maka tokoh Gogor memberanikan diri untuk bertanya kepada sang ibu mengetai sosok ayah tetapi sangatlah sulit. Hal tersebut karena sang ibu walaupun berada di dalam rumah tetapi tidak memiliki waktu kosong. Hampir disetiap waktu sang ibu selalu sibuk mengerjakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya. Walaupun demikian tokoh Gogor tetap mendapatkan kesempatan untuk bertanya kepada sang ibu mengenai sosok ayahnya. Jawaban yang diberikan oleh sang ibu hanyalah sesekali menjawab karena sibuk dengan pekerjaannya yang belum selesai. Alhasil tugas sekolah yang diberikan oleh guru terancam tidak dapat diselesaikan dengan baik oleh Gogor.

Pada film tersebut juga diceritakan bahwa Ibu Gogor sudah sangat sering sekali telat untuk menjemputnya saat pulang sekolah. Telat yang dilakukan tidak hanya sesekali atau dapat di hitungan dengan jari tetapi sudah sangat sering bahkan sudah menjadi darah daging yang tidak bisa dipisahkan. Akibat sudah pada level yang cukup menjengkelkan membuat tokoh Gogor menegur sang ibu yang kerap terlambat menjemputnya. Perilaku yang dilakukan oleh sang ibu tersebut membuat tokoh Gogon merasa tidak pernah ada waktu untuk dirinya karena kesibukan. Padahal dibalik kesibukan yang dikerjakan oleh sang ibu melakukan banting tulang untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya keluarga kecilnya.

Dari: https://jakartafilmweek.com/film/ibu-ora-sare
Dari: https://jakartafilmweek.com/film/ibu-ora-sare

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun