Dalam setiap perjalanan kehidupan akan terdapat berbagai jenjang waktu yang membentuk kehidupan yang unik dan berwarna. Salah satu tahapan penting kehidupan yang memberi dimensi baru dalam kehidupan seseorang adalah saat mereka memutuskan untuk memiliki anak. Keputusan ini bukan hanya mengubah dinamika personal tetapi juga memasukan seseorang pasangan ke dalam pintu baru berupa tanggung jawab yang mendalam.
Menjadi seorang orangtua memunculkan serangkaian pengalaman yang melibatkan pengorbanan, kebahagiaan, dan pertumbuhan emosional yang saling bercampur aduk. Proses mendidik dan membimbing anak-anak menjadi bagian integral dari perjalanan kehidupan yang membuka pintu menuju kebahagiaan yang mendalam dan membangun ikatan yang tahan lama. Dengan adanya kehadiran anak pada sebuah keluarga kecil membuat suatu perjalanan kehidupan keluarga kecil tersebut menjadi lebih kaya akan makna kehidupan. Semua tersebut akan membentuk jejak waktu yang tak terlupakan dan menciptakan warisan nilai yang akan terus berlanjut dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Secara nyata perubahan yang terjadi pada keluarga kecil yang tidak hanya mencakup aspek tanggung jawab saja tetapi juga akan mempengaruhi hiburan yang dikonsumsi. Sebelum memiliki anak maka tontoan yang dikonsumsi biasanya secara dominan mencakup romantika yang menggugah emosi. Tetapi ketika keluarga kecil tersebut telah memiliki buah hati maka dinamika kehidupan berubah. Kini tontonan yang dikonsumsi beralih ke program pendidikan anak-anak seperti Cocomelon.
Cocomelon merupakan serial animasi bertema anak-anak yang telah mendunia. Dimana cerita yang diangkat berupa petualangan akan keluarga yang ceria dengan sentuhan edukatif. Didalam desain karakter dibuat secerah mungkin ditambahi oleh lagu anak-anak yang catchy. Hiburan yang disajikan berupa konten hiburan sekaligus mendidik. Melalui episode yang singkat membawa anak-anak ke dalam kehidupan keluarga atas sehari-harinya dengan penuh keceriaan sambil memperkendalkan berbagai konsep dasar dalam kehidupan. Animasi yang cukup ramah bagi anak-anak membuat tayangan Cocomelon menjadi populer bagi orang tua dalam mencari program tayangan untuk sang buah hati.
Jika melihat ke belakang anak-anak zaman dahulu pun nyatanya terdapat tayangan hiburan yang dikonsumsi salah satunya berupa Tom & Jerry. Dimana tayangan animasi klasik tersebut ditayangkan sekitar tahun 1940-an dengan menampilkan kisah komedi tanpa dialog dari dua tokoh. Tokok yang selalu melekat tayangan tersebut berupa seekor kucing yang bernama Tom dan seekor tikur bernaa Jerry. Keunikan dari Tom & Jery terlihat dari kepiawan dalam menyajikan humor visial dan ketegangan tanpa melalui kata-kata. Belum lagi karakter yang disajikan cukup sederhana tetapi ikonik sampai saat ini. Tetapi jika melihat tayangan Tom & Jerry kini menjadi lebih menarik karena sudah berwarna dan memiliki suara yang menghiasi. Belum lagi gerakan yang ditampilkan juga sangatlah baik tidak terlihat kaku bahkan lebih aktif didalam setiap gerakannya.
Tontonan yang bernama Tom & Jerry meskipun sudah sangat terkenal dengan tingkat komedi yang sangat tinggi dan konflik yang tidak berkesudahan. Tetapi jika kita menganalisa lebih dalam terdapat makna yang sangat positif untuk diberikan kepada anak-anak sebagai penontonnya. Hal pertamya pelajaran yang dapat diambil tentang persahabatan dan toleransi. Meskipun karakter dari Tom dan Jery selalu dihadapkan oleh berbagai situasi konflik yang tidak ada ujungnya. Tetapi di dalam berbagai macam episodenya selalu menunjukan akan momen-momen yang saling tolong menolong. Kondisi tolong menolong tersebut menunjukan secara jelas akan esensi dari hubungan persahabatan yang sejati. Sehingga mau tidak mau akan mengajarkan para anak-anak sebagai penonton akan pentingnya bekerja sama sampai menghargai perbedaan dalam sebuah hubungan dengan teman-temannya atau pihak lain.
Kedua dari tayangan Tom & Jery akan memberikan pengajaran mengenai konsekuensi dari tindakan yang dilakukan. Melihat dari seetiap tindakan Tom atau Jerry yang dilakukan akan selalu diikuti oleh reaksi yang sesuai di depannya. Hal tersebut menjadi peluang untuk membicarakan mengenai berbagai tentang tanggung jawab. Disini para anak-anak sebagai penonton akan belajar bahwa di dalam setiap tindakan yang dilakukan akan membawa konsekuensi baik secara positif ataupun negatif. Ini akan dapat menciptakan sebuah kesadaran akan dampak atas perbuatan mereka terhadap orang lain atas sebuah pelajaran yang dapat membentuk pola pikir etis dan tanggung jawab.
Sedangkan pada point terkahir dari tayangan Tom & Jerry akan mengajarkan kepada para anak-anak untuk tidak mudah menyerah dan selalu menggunakan sisi kreativitas dalam mengetasi masalah yang selalu menghampiri. Dua pelajaran tersebut diambil dari setiap konflik yang dihadapi baik oleh Tom dan Jerry. Kedua tokoh tersebut selalu menunjukan ketekunan dan kemampuan untuk berpikir kreatif untuk mengatasi setiap rintangan yang dihadapi. Pesan ini dapat memberikan inspirasi kepada anak-anak untuk bersikap gigih dan mencari solusi yang inovatif dalam menghadapi tantangan hidup mereka sendiri. Dengan demikian dapat dikatakan walaupun tampak sederhana tetapi sosok tokoh Tom & Jerry memiliki makna positif yang dapat memberikan kontribusi pada perkembangan karakter anak-anak.
Meskipun tayangan dari Tom & Jerry memiliki makna positif seperti persahabatan, toleransi, dan ketekunan tetapi tayangan ini juga dapat membawa makna kurang baik dalam konteks kekerasan. Kekerasakan tersebut dapat terlihat secara jelas dari karakter utama bernama Tom yang sering menggunakan cara-cara kasar dan tindakan kekerasan untuk mencoba menangkap Jerry. Walaupun cara kasar dan tindakan kekerasan tersebut memiliki maksud berupa komedi slapstick tetapi perilaku tersebut memberikan kesan kepada anak-anak bahwa kekerasan adalah suatu cara yang dapat diterima untuk menyelesaikan konflik.
Selain aspek kekerasan pada tayangan Tom & Jerry juga dapat memberikan dampak kurang positif dalam hal stereotip gender. Karakter-karakter dalam serial tayangan tersebut khususnya karakter Tom dan Jerry. Kedua karakter tokoh tersebut seringkali terperangkap dalam peran-peran tradisional yang dapat memperkuat stereotip maskulinitas dan femininitas. Untuk karakter tokok bernama Tom dikenal sebagai representasi kucing jantan sehingga sering digambarkan sebagai sosok yang agresif dan lebih besar. Sementara karakter tokoh bernama Jerry digambarkan sebagai tikus betina yang muncul sebagai karakter yang lebih kecil dan lebih licik. Dengan merinci perbedaan-perbedaan ini secara konsisten pada serial tersebut dapat tidak sengaja menyampaikan pesan-pesan stereotip tentang peran gender bagi anak-anak dalam memahami dan berinterkasi dengan jenis kelamin yang berbeda.