Pada saat tersebut banyak sekali kegiatan yang dilakukan untuk bagian luar kegaitan lomba untuk anak-anak sedangkan bagian dalam kegiatan lomba untuk ibu-ibu termasuk penulis. Walaupun demikian perlombaan yang dilakukan masih sangat meriah dengan penonton yang bersorak-sorak.Â
Dari sisi peserta setiap ibu-ibu khususnya penulis sangat disibukan dengan memotong, memasak, dan lain-lain untuk menciptakan sentuhan tumpeng yang indah secara visual tetapi enak secara rasa. Hal tersebut membuat kelompok penulis kini bekerja kerasa walaupun dibeberapa kesempatan terdapat tawa-tawa hangat untuk menciptakan sebuah atmosfer yang penuh dengan keakraban sesama anggota.
Kini setelah waktu berjalan begituh cepat akhirnya satu per satu kelompok ibu-ibu termasuk penulis sudah jadi. Walaupun untuk kelompok penulis paling terkahir jadinya tetapi masih tersisa waktu dari batas aturan. Tumpeng-tumpeng yang dibuat sangatlah menarik jika dilihat secara visual melalui banyak sekali hiasan sehingga seolah-olah tumpeng tersebut melambaikan tangan untuk siap dimakaan oleh masyarakat termasuk penulis (hehehehe).Â
Ketika sore tiba waktunya para juri yang merupakan para pejabat desa setempat yang memberikan penilaian dari tumpeng yang dibuat. Setiap juri sangatlah memperhatikan detail sampai kreatifitas yang disajikan disamping itu rasa juga turut dinilai. Cukup alam menilai dari setiap tumpeng akhirnya proses penilaian sudah selesai dilakukan oleh para juri.Â
Untuk pengumuman dari lomba tumpeng bagi ibu-ibu dilakukan setelah pengumuman lomba anak-anak selesai. Sehingga dapat dikatakan pengumuman lomba bagi ibu-ibu cukup malam tetapi setelahnya semua orang dapat merasakan nikmatnya tumpeng setelah banyak menguras tenaga dalam mengikuti berbagai macam lomba yang disediakan.
Inilah waktunya pengumuman tiba setiap peserta termasuk penulis sangat berharap untuk mendapatkan satu set pisau untuk setiap orangnya. Pengumuman pun dipaparkan ternyata kelompok penulis lah dinyatakan sebagai juara pertama dalam lomba membuat tumpeng.Â
Disitu penulis merasakan bangga yang bercampur aduk dalam hati ini. Apalagi lomba tersebut berasal dari penulis dan dimenangkan oleh penulis pula. Tentunya kemenangan tersebut merupakan hasil dari pengorbanan kerja keras dan semangat yang akhirnya kelompok penulislah yang memenangkan lomba tersebut.
Perasaan kebahagiaan dan kepuasan yang sangat mendalam tidak hanya dirasakan oleh penulis tetapi juga dirasakan dengan ibu-ibu di desa lainnya juga. Meskipun banyak juga kelompok ibu-ibu lainnya tidak menjadi juara tetapi semangat dan kerja sama sudah terjalin saat persiapan sampai pelaksanaan lomba yang menandakan kebersamaan yang tidak dapat dinilai.Â
Harus diakui oleh penulis bahwa saat perayaan kemerdekaan tahun tersebut menjadi lebih istimewa berkat upaya dan dedikasi oleh para ibu-ibu desa untuk dapat menciptakan karya tumpeng yang sangat indah tidak hanya sebagai makanan saja tetapi juga dapat sebagai simbol kemenangan dalam mengisi kemerdekaan dengan cinta dan semangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H