Mohon tunggu...
Bung Syam
Bung Syam Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hidup adalah kenyataan, terima kenyataan, dan hadapi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Demi Rasa Sayangku Aku Berkorban

12 September 2016   15:03 Diperbarui: 12 September 2016   15:24 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutelursuri jalan-jalan yang biasa dilalui sebagaimana sesamaku juga telah telusuri

Apa yang kudapatkan tak sebanding dengan tekad niat dan harapanku

Sama seperti yang lain juga mengalami hal sepertiku

Siang malam aku merenung dan memikirkan tentang nasibku

Apa yang tlah kulakukan selama ini berguna bagiku

Aku trus mencoba memikirkan dan merenungkan apa yang sebenarnya terjadi padaku

Aku trus memikirkan dan merenungkan siapa sebenarnya diriku

Aku trus memikirkan dan merenungkan apa yang salah pada diriku

Aku trus memikirkan dan merenungkan apa guna aku berilmu dan beramal

Namun tak jua datangkan bahagia dalam relung hatiku

tak jua bersua damai dalam sukmaku

tak jua bertatap cahaya dalam nuraniku

tak jua dapat kugapai rasaku dengan qolbuku

dan tak jua ingatku merasuk dalam fikiranku

trus kufikirkan dan trus kurenungkan bagaimana seharusnya aku

aku menyerah pasrah bersimpuh dipangkuan-Mu dalam duka dan nestapa berharap kasih-Mu

aku tersentak dan tersadar atas penglihatan mata rabunku

aku terkesima dan terpesonan dengan penyaksianku

kesadaranku menuntunku pada ingatanku akan keberadaanku

ingatanku membimbingku menundukkan jiwa dan ragaku tuk bersujud kepada-Mu

dalam sujudku Kau tlah selimuti aku dengan cahaya Maghfirohmu

dalam sujudku Kau tlah selimuti aku dengan cahaya kebaikan dan kebenaran-Mu

dalam sujudku Kau tlah selimuti aku dengan cahaya kemilau kasih abadi-Mu

dalam sujudku Kau tlah selimuti aku dengan cahaya pencerahan yang merasuk dalam jiwa dan sukmaku

dalam sujudku Kau bimbing aku merasakan keabadian kasih nan abadi   

secercah cahaya-Mu mencerahkan sukmaku

jiwaku menjadi tahu

tuk melanggengkan kasih abadi jiwaku harus slalu rela berkorban

demi kebaikan dan kemaslahatan semua makhluk-makhluk - Mu

kuatkan dan teguhkanlah jiwa dan sukmaku slalu dalam keabadian kasih-sayang-Mu

wahai Tuhan – ku tempatku bergantung dan berlindung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun