Mohon tunggu...
Aryanto Seran
Aryanto Seran Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger, Pengguna Sosial Media Aktif

WNI

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengejar Mimpi

28 Oktober 2021   04:49 Diperbarui: 28 Oktober 2021   05:20 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IV.

Jose adalah mahasiswa jurusan perhotelan di sebuah kampus yang ada di kota Surabaya. Perawakannya yang tinggi, putih dan tampan membuat kedua orangtuanya mengirim Jose kuliah di kota besar untuk mewujudkan impiannya kerja di kapal pesiar.

Konon bekerja di kapal pesiar sebagai tukang ganti bunga di setiap kamar penumpang saja bisa memiliki gaji sampai belasan juta rupiah per bulan. Karena cerita menggiurkan yang beredar dari mulut ke mulut itulah yang membuat kedua orangtua Jose berjuang mati-matian untuk membiayai putra mereka lulus dari kuliah perhotelan.

Sadar bahwa cita-citanya bekerja di kapal pesiar merupakan tantangan yang tidak mudah, Jose pun banyak belajar untuk menambah wawasannya sendiri selain tekun mempelajari materi-materi dari dosen. Salah satunya, memperkuat kemampuan bahasa inggrisnya melalui menonton film-film Hollywood  tanpa memakai subtitle.  Baginya, cara ini cukup efektif karena selain terus menambah perbendaharaan kata, ia pun dapat memperbaiki kemampuannya dalam listening.   

Film kali ini yang ditonton Jose berjudul Hush Money,  sebuah film bergenre drama thriller tentang seorang pria yang dililit hutang. Dikisahkan bahwa pemeran utamanya, Rodney Grier, yang juga guru seni lukis, sudah berusaha mencari uang kemana-mana untuk melunasi hutangnya kepada seorang bos. Namun hingga detik-detik akhir tenggat waktu pelunasan hutangnya, pria ini tak kunjung berhasil mengumpulkan uang. Alhasil jalan pintas pun ditempuh yaitu menculik anak salah satu pesepakbola terkenal demi mendapatkan uang tebusan. 

Tiba-tiba Jose tersentak ketika sang pemeran mengaku telah berkali-kali mencari uang salah satuya lewat judi. Bagi pemeran utama film ini, judi telah membuat hidupnya malah semakin terpuruk.

Ia bukan tidak pernah menang saat judi. Namun dari sekian banyak kesempatan, kemenangan hanya memihak padanya sebanyak beberapa kali. Itu berarti prosentasi kekalahan yang dialami lebih besar dari kemenangan. Ia pun menyesali kecerobohannya dan tersadar bahwa judi hanyalah candu yang memaksanya terus menikmati kekalahan demi kekalahan.  

Sampai di sini, hati Jose merasa disentil. Seketika pikirannya tertuju kepada kedua orangtuanya di kampung halaman.

Ayah Jose yang bernama Pak Sipri adalah seorang pegawai dinas perhubungan di daerah kabupaten, sedangkan ibu Jose hanyalah seorang ibu rumah tangga. Jose tahu benar bahwa gaji bulanan ayahnya tidak selalu mencukupi kebutuhan bulanan dari keluarga sederhana mereka.

Namun meskipun hidup sederhana, ayah Jose berhasil membangun sebuah rumah tembok yang cukup besar dan berlantai keramik. Selain itu, sang ayah pun berhasil membeli dua buah sepeda motor yang dikhususkan untuk diri dan anak-anaknya bepergian ke tempat kerja atau ke sekolah.

Namun yang tak bisa dipungkiri, rumah kediaman yang cukup besar itu dibangun justru dari menang judi togel. Begitu pun dengan dua buah kendaraan sepeda motor, bahkan biaya Jose kuliah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun