Mohon tunggu...
Aryanto Seran
Aryanto Seran Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger, Pengguna Sosial Media Aktif

WNI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Mind Map" Mahasiswa Kelas Karyawan

25 April 2018   06:15 Diperbarui: 25 April 2018   08:20 1605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

ABSTRACT

Permasalahan dalam belajar yang biasanya dialami  mahasiswa kelas karyawan, biasanya berkutat soal merasa bahwa tidak memiliki waktu yang cukup. Di tengah kesibukan kerja, meluangkan waktu untuk membaca dan mempersiapkan bahan kuliah terasa sangat sulit. Dalil yang kemudian sering muncul adalah menumpuknya pekerjaan di kantor, kelelahan fisik dan psikis setelah pulang kerja, dsb.  

PERSOALAN UMUM MAHASISWA KELAS KARYAWAN

Fenomena mahasiswa kelas karyawan adalah realitas yang sudah lazim, karena tingginya minat masyarakat untuk meng-upgrade ilmu tanpa ingin kehilangan pekerjaan di kantor. Maka banyak pekerja kantoran kerap memilih kuliah melalui program kelas karyawan. Banyak juga mahasiswa lebih memilih kuliah dengan program kelas karyawan, karena merasa bahwa hari-hari efektif kerja bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan uang. 

Ada pula yang memilih menuntut ilmu lewat jalur kelas karyawan, karena merasa bahwa ruang pergaulan mahasiswa kelas karyawan dapat memberikan interaksi yang lebih luas baginya untuk memperluas koneksi, terutama dengan mahasiswa lainnya yang sudah berkiprah di dunia kerja profesional. 

Namun dalam prakteknya, tak dipungkiri bahwa dalam proses kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana  S1 atau S2, banyak mahasiswa kelas karyawan gugur beraturan (tidak melanjutkan kuliah) dengan berbagai macam alasan. 

Beberapa persoalan umum yang ditemukan adalah mahasiswa yang bersangkutan terpaksa tidak meneruskan kuliah karena jam tatap muka dengan dosen bertabrakan dengan jam kerja di kantor, banyaknya aktivitas yang membuat mahasiswa tersebut tidak mampu untuk mengikuti kuliah dengan baik, sehingga berdampak pada terbengkalainya aktivitas kuliah. 

Sedangkan segelintir mahasiswa terpaksa tidak melanjutkan kuliah karena permasalahan ekonomi, di mana mahasiswa bersangkutan tidak bisa memenuhi kewajiban membayar biaya kuliah.

Dari alasan-alasan diatas, dapat ditemukan bahwa salah satu faktor penyebab gugur-nya mahasiswa dalam kuliah adalah ketidakmampuannya untuk mengatur waktu dan pola belajar, sehingga aktivitas di kantor dan kampus menjadi tumpang-tindih. Hasil akhirnya,menyerah atau mengorbankan kuliah.    

MIND MAP DAN KEGUNAANNYA 

Metode Mind Map diperkenalkan Tony Buzan sejak tahun 1970-an. Terminologi Mind Map sendiri menurut Tony Buzan sang pencipta metode Mind Map dalam buku The Mind Map Book (Buzan and Buzan, BBC Worldwide Limited, 1993) adalah teknik grafik yang sangat ampuh dan menjadi kunci yang universal untuk membuka potensi dari seluruh otak. 

Hal itu terjadi dengan memanfaatkan ruang penuh dari ketrampilan yang terdapat pada bagian neo-korteks dari otak atau yang lebih dikenal sebagai otak kiri dan otak kanan. Seperti kata, gambar, angka, logika, warna dan kesadaran ruang dalam sebuah pola yang tunggal dan unik. Dengannya, itu memberikan kebebasan penuh untuk mengembangkan kemampuan otak.

Sedangkan menurut Maurizal Alamsyah (mengutip Buzan), Mind Map adalah suatu teknik visual yang dapat menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak (2009:20). Sri Redjeki (2007:4) menerjemahkan pengertian Mind Map Tony Buzan sebagai cara mudah menggali informasi dari dalam otak yang merupakan cara baru belajar dan berlatih yang cepat dan ampuh dengan membuat catatan yang tidak membosankan untuk mendapatkan ide baru dan merencanakan proyek. 

Mind Map berguna untuk banyak hal dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah untuk mengatur sebuah perencanaan (plan), berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menghemat waktu, mendapatkan jalan keluar untuk sebuah permasalahan, berkonsentrasi, mengorganiasi ide-ide secara jelas, dan belajar lebih cepat dan efektif tentang sebuah topik.

BAGAIMANA MEMBUAT MIND MAP

Menurut Djohan Yoga, Proses pembuatan Mind Map dapat diringkaskan dalam 4 langkah yang harus dilakukan secara berurutan: 

  • Menentukan central topic dan harus diletakkan di tengah kertas serta usahakan berbentuk image/gambar.
  • Membuat Basic Ordering Ideas -- BOIs untuk central topic yang telah dipilih. BOIs biasanya adalah sub dari central topic, bisa juga menggunakan konsep 5W1H (What, Why, Where, When, Who dan How).
  • Melengkapi setiap BOIs dengan cabang-cabang yang berisi data-data pendukung yang terkait. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena pada saat inilah seluruh data harus ditempatkan dalam setiap cabang BOIs secara asosiatif dan menggunakan struktur radian yang menjadi ciri yang paling khas dalam suatu Mind Map. 
  • Melengkapi setiap cabang dengan Image, baik berupa gambar, symbol, kode, daftar, grafik, dan garis penghubung bila ada BOIs yang saling terkait satu dengan lainnya. Tujuan dari langkah ini adalah membuat sebuah Mind Map menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah untuk dimengerti dan diingat.

ATURAN-ATURAN DALAM MEMBUAT MIND MAP

Dalam membuat Mind Map, Tony Buzan telah menyusun sejumlah aturan (Rules of Mind Map) yang harus diikuti, yaitu:

1. Kertas: polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran A3 dengan orientasi horizontal (landscape). Central Topic diletakkan di tengah-tengah kertas dan sedapat mungkin berupa image dengan minimal 3 warna.

2. Garis: lebih tebal untuk BOIs dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akan semakin tipis. Garis harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang yang sama dengan kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh garis harus tersambung ke pusat.

3. Kata: menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis. Harus selalu menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf yang semakin mengecil untnuk cabang yang semakin jauh dari pusat.

 4. Image: gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, symbol, grafik, table dan rtime karena lebih menarik sehingga mudah unntuk diingat dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan image yang 3 dimensi agar lebih menarik lagi.

 5. Warna: gunakan minimal 3 warna dan lebih baik lagi 5-6 warna. Warna berbeda untuk setiap BOIs dan dan warna cabang harus mengikuti warna BOIs.

 6. Struktur: menggunakan struktur radian dengan Central Topic terletak di tengah-tengah kertas dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke segala arah. BOIs umumnya terdiri dari 2-7 buah yang disusun sesuai arah jarum jam dimulai dari arah jam 1.

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT MIND MAP "WAKTU BELAJAR" UNTUK MAHASISWA KELAS KARYAWAN

Mind Map adalah salah satu cara ampuh untuk membuat sebuah manajemen waktu belajar yang baik, terutama bagi para mahasiswa kelas karyawan yang menghadapi kesulitan dalam mengatur waktu belajar dan kerja.

Langkah-langkah membuat mind map manajemen waktu belajar untuk mahasiswa kelas karyawan, yaitu: 

  • Menyiapkan selembar kertas kosong berwarna putih. Sebaiknya menggunakan kertas berukuran A4. 
  • Menyiapkan pena atau pensil, pensil warna atau spidol warna yang akan digunakan untuk menulis kata-kata kunci, membuat garis, serta menggambar simbol / gambar. 
  • Mencari kata kunci (central topic). Contoh: MANAJEMEN WAKTU BELAJAR yang dituliskan persis di bagian tengah kertas. 
  • Setelah menemukan kata kunci yang dituliskan dengan huruf kapital di tengah-tengah kertas, segeralah membuat sebuah daftar kata-kata yang menjadi cabang atau sub dari topik pusat.  
  • Kemudian dibuat penjabarannya dalam beberapa sub topik sesuai kebutuhan, contohnya: 1) Persiapan Kuliah; 2) Kuliah Tatap Muka; 3) E-learning; 4) Membaca (Reading); 5) Kursus; 6) Libur; 7) Kerja; 8) Keluarga (family time); 9) Me Time; 10) Friends Time.  

BEBERAPA CATATAN 

Dalam membuat Mind Map "Manajemen Waktu Belajar" untuk mahasiswa kelas karyawan, hal lain yang menjadi catatan penting adalah bahwa tiap mahasiswa memiliki persoalan dan latar belakang yang beragam. Maka hal yang harus diperhatikan adalah tidak membuat sebuah generalisasi, melainkan membuat sebuah mind map berdasarkan kebutuhan masing-masing mahasiswa. 

Mahasiswa yang bekerja pada siang hari akan berbeda mind map manajemen waktu belajarnya dengan mahasiswa yang bekerja pada malam hari. Begitu juga mahasiswa yang bekerja sebagai freelance akan berbeda pula mind map manajemen waktu belajarnya dengan mahasiswa pekerja in house dari sebuah perusahaan. Apalagi untuk mahasiswa yang masih pengangguran, seharusnya lebih berbeda. 

Mind Map "Manajemen waktu belajar" yang dibuat oleh penulis hanyalah menjadi panduan. Artinya, setiap orang dapat menciptakan metode belajarnya sendiri sehingga apa yang disajikan di atas tidaklah bersifat mengikat atau mengharuskan setiap mahasiswa kelas karyawan untuk mengikutinya. Mind map yang paling baik sesungguhnya adalah mind map yang dibuat sesuai kebutuhan dari mahasiswa, dan bisa dipahami dengan mudah oleh mahasiswa tersebut. 

AKHIR KATA

Ungkapan klasik "Time is Money"sesungguhnya tidak serta-merta merujuk pada uang yang harus dihasilkan tiap detik, tapi bagaimana manusia harus mengatur waktunya detik demi detik, agar menjadi tepat-bermanfaat dan efisien, demi menjadikan manusia itu produktif. Dan untuk menjadi seorang manusia produktif dan sukses, termasuk dalam hal belajar, sangat mustahil dibayangkan jika manusia tersebut tidak memiliki manajemen waktu yang tepat dan teratur. 

Akhir kata, penulis ingin mengutip sebuah ungkapan terkenal dari St Fransiskus Xaverius, yang mengatakan, "jadilah hebat dalam hal-hal kecil/ Be great in little things". Jika kita mampu menyederhanakan hal-hal besar dalam hidup kita, kemudian mentaatinya sebagai pedoman untuk hidup, maka niscaya kita pun akan menjadi orang sukses, termasuk dalam hal belajar.***(Penulis: Aryanto Seran)

SUMBER PUSTAKA 

Alamsyah, Maurizal. (2009). Kiat Jitu Meningkatkan Prestasi Dengan Mind Mapping. Jakarta: Mitra Pelajar. 

Buzan, Tony &. Berry. (1993). The Mind Map Book. BBC Worlwide Limited. 

Buzan, Tony. (2005). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 

Buzan, Tony. (2002). How To Mind Map. Thorsons Collins Publisher Ltd. 

Buzan, Tony. (2004). Mind Map Handbook. Thorsons Collins Publisher Ltd. 

Buzan, Tony. (2005). The Ultimate of Mind map. Thorsons Collins Publisher Ltd. 

Yoga, Djohan. (2007). How To Apply - Real Time Mind Map at Class Room. Smart Learning & Thinking Center Singapore.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun