budaya kepada siswa sekolah dasar? Apakah siswa sekolah dasar perlu mengenal budaya bangsa mereka? Jawabannya, pengenalan budaya-budaya bangsa kepada siswa yang masih bersekolah dasar merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan, pengenalan budaya dapat menumbuhkan kesadaran dalam diri mereka agar dapat lebih mencintai bangsa dan tanah air nya.
Seberapa pentingkah mengenalkanKata budaya berasal dari Bahasa Sansekerta yakni "Buddhayah" yang merupakan bentuk jamak dari arti budi atau akal. Salah satu definisi yang inklusif di antaranya adalah definisi klasik yang dikemukakan oleh Sir Edward Burnett (1874) yang mengartikan budaya sebagai ''keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat" (Reisinger, 2009).
Tujuan daripada mengenalkan budaya-budaya bangsa pada siswa sekolah dasar ini diantaranya yakni agar siswa dapat belajar menyesuaikan diri dengan budaya-budaya daerah yang ada mulai dari budaya daerah sendiri sampai budaya daerah-daerah lain. Dengan mengetahui budaya-budaya daerah, dapat menjadi bekal bagi siswa untuk saling berinteraksi dengan orang lain.Â
Selain itu, mengenalkan budaya kepada siswa secara tidak langsung juga akan menumbuhkan kesadaran siswa untuk mencintai daerah dan bangsa atau negaranya. Serta, akan mengajarkan kepada mereka untuk saling bertoleransi terhadap perbedaan-perbedaan budaya yang ada.
Berdasarkan hal tersebut, sekelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Malang mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat tentang pentingnya pengenalan budaya Indonesia yang bertempat di SD Negeri 2 Karanganom, Desa Karanganom, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur pada hari Sabtu, 16 April 2022. Adapun mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 4 orang.Â
Terdiri dari 3 mahasiswa dari Program Studi S1 Pendidikan Matematika, Fakultas MIPA dan 1 mahasiswa dari Program Studi S1 Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan.Â
Kegiatan ini bertujuan untuk mengaktualisasikan materi perkuliahan PKn dan terlibat dalam upaya penyelesaian permasalahan kewarganegaraan di masyarakat yang diimplementasikan melalui pengenalan budaya Indonesia dengan memanfaatkan media belajar berupa permainan ular tangga "Unggas Sanaya".Â
Dalam media belajar tersebut disediakan sebanyak 35 kotak yang bertuliskan 34 nama provinsi di Indonesia dan 1 tulisan finish yang digunakan sebagai penanda bahwa permainan berakhir.Â
Sejumlah 42 siswa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Mereka berasal dari dua rombel kelas yang berbeda, yaitu kelas 6A sejumlah 24 siswa dan kelas 6B sejumlah 18 siswa. Masing-masing kelas dibagi menjadi 6 kelompok, dimana kelas 6A terdiri dari empat siswa dan kelas 6B terdiri dari tiga siswa  pada tiap kelompoknya.
Permainan ini dilakukan dengan cara yang sama seperti permainan ular tangga pada umumnya. Yang membedakan adalah pionnya digantikan oleh siswa, kemudian ukuran ular tangganya dibuat lebih besar dari ukuran ular tangga pada umumnya, dan setelah siswa melempar dadu maka mereka harus menempati kotak sesuai dengan jumlah dadu yang diperoleh lalu akan mendapatkan pertanyaan terkait materi kebudayaan. Materi tersebut meliputi, makanan khas daerah, rumah adat, lagu daerah, tarian daerah dan ibu kota provinsi dari masing-masing provinsi di Indonesia.
Sebanyak tiga kelompok yang bisa mencapai kotak finish terlebih dahulu akan mendapatkan reward berupa hadiah utama, kemudian untuk kelompok lain yang belum bisa menyelesaikan permainan, juga diberi reward dalam bentuk lain sebagai wujud apresiasi atas partisipasi mereka dalam kegiatan tersebut. Untuk selengkapnya, kegiatan ini bisa dilihat pada video di bawah ini.
Para siswa yang berpartisipasi terlihat sangat antusias dalam mengikuti permainan "Unggas Sanaya". Mereka bermain dengan kompetitif, terjadi persaingan yang cukup ketat di antara kelompok-kelompok tersebut.Â
Meskipun waktu yang diberikan pihak sekolah cukup singkat, yakni sekitar 2 jam untuk mengisi 2 rombel kelas secara bergantian, namun tujuan dari kegiatan ini dapat terealisasi dengan baik. Pihak sekolah pun sangat senang karena dapat terlibat dalam kegiatan pengabdian tersebut.Â
Pesan dari bapak Kepala SD Negeri 2 Karanganom, yaitu bapak Pranoto, S.Pd bahwa, "Pihak sekolah mengucapkan terima kasih kepada tim pengabdian masyarakat dari Universitas Negeri Malang karena telah mengaktualisasikan kegiatan dengan baik, tepat waktu, dan tertib. Harapannya semoga dengan adanya kegiatan ini, para siswa di SD kami menjadi lebih mengenali berbagai macam budaya di Indonesia dan menumbuhkan jiwa nasionalisme pada diri mereka."
Kegiatan seperti ini sangatlah diperlukan bagi para siswa yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Karena dengan mengenalkan budaya bangsa sejak dini akan menjadikan anak mengenal bangsanya, sehingga menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air.Â
Dengan adanya rasa cinta terhadap tanah air akan menjauhkan negeri ini dari perpecahan, karena sejak usia dini anak sudah ditanamkan dan dikenalkan untuk memiliki sikap toleransi dan menghargai dengan segala perbedaan budaya yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H