Mohon tunggu...
septiya
septiya Mohon Tunggu... Administrasi - jarang nulis lebih sering mengkhayal

Penggemar pisang goreng ^^

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The Art of Liora (1)

2 Juni 2016   10:15 Diperbarui: 2 Juni 2016   14:45 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kamu sendiri? Nggak dianter sama Rayhan, Na?” Lio menatap mata Ratna. Matanya masih tajam seperti dulu.

Andai saja kamu tahu, Lio, bahwa aku tak pernah benar-benar menyukai Rayhan. Gumam Ratna dalam hati.

Lio melambaikan tangannya tepat di depan wajah Ratna. “Hei, Na, kalian masih pacaran kan?”

Ratna menggeleng, lalu tersenyum. “Udah ah bahas yang lain aja.” Mereka terdiam, lalu tak beberapa lama kemudian Ratna kembali bertanya pada Lio, “eh, tapi kalo kamu gimana? Kamu ke sini sendiri? Atau sama siapa? Sekarang kamu udah punya pacar dong, nggak jomblo terus,” tanpa Ratna sadari pertanyaan demi pertanyaan ia lontarkan kepada Lio.

Lio tertawa mendapat rentetan pertanyaan dari Ratna. “Tanyanya satu-satu dong. Kita duduk di sebelah sana yuk, biar lebih enak ngobrolnya,” ajak Lio yang mengarah pada sudut ruangan. Di sana para job hunter biasanya bisa duduk secara lesehan atau ‘ngemper’ secara bersama-sama.

“Aku ke sini sendiri kok. Masih jomblo. Belum ada lah yang mau sama pengangguran kayak aku gini.”

Ratna menepuk pundak Lio. “Jangan ngomong gitu. Kata siapa nggak ada yang mau sama kamu?”

“Aku bilangnya ‘belum’ lho ya, bukan ‘nggak ada’ yang mau sama aku. Barangkali perempuan di sebelahku ini mau sama aku,” Lio melirik Ratna.

Wajah Ratna mendadak merah seperti tomat. Lelaki yang berada di sampingnya saat ini memang tak pernah gagal membuatnya gugup. Bahkan sebelum Rayhan jadi pacarku, aku selalu mengharapkan kamu, Lio.Ungkap Ratna dalam hatinya

*ilustrasi 

Cerita Selanjutnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun