Mohon tunggu...
septiya
septiya Mohon Tunggu... Administrasi - jarang nulis lebih sering mengkhayal

Penggemar pisang goreng ^^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

10 Menit dalam Cokelat Keju

27 Oktober 2015   15:26 Diperbarui: 25 Januari 2016   13:21 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hidup pasti ada hal  yang kalian suka. Termasuk makanan, aku sangat suka roti bakar. Di dekat pertigaan Jalan Damai. Ada roti bakar yang aku suka. Roti Bakar Kang Deny namanya. Cokelat Keju, itu favoritku. Bagaimana dengan kamu?

Aku sering mengamati penjual roti bakar langgananku ketika sedang “memasak” roti bakar pesananku. Apa kamu pernah mengamatinya juga? Jika tidak, akan aku ceritakan.

Pertama, Kang Deny akan mengolesi roti tawar dengan mentega/margarine.

Dua ratus enam belas hari ke belakang, dihitung mulai dari hari ini. Itu adalah waktu dimana kita pertama kali bertemu. Di sebuah acara penggalangan dana lewat penjualan barang bekas. Aku penasaran saja dengan kerumunan orang di dekat tempat favoritku, tempat aku duduk sekarang ini.

Aku melihatmu sibuk menata buku-buku bekas di atas sebuah terpal biru yang digelar di tanah. Sesekali mengusap keringat di dahimu. Hari itu memang cukup panas. Meskipun tenda itu telah berusaha memayungimu.

Ku membaca banner yang terpasang. “Bekas bagimu, baru bagi kami”. Sedetik aku membulatkan bibir, sampai sekian detik setelahnya mata kita beradu. Tak ada senyum di bibirmu, hanya tatapan yang aku artikan “untuk apa berdiri di sana?”.

 “Untuk apa acara ini?”. Kamu mendongak, menunjuk banner yang aku baca tadi.

Kamu tidak ramah, padahal ini acara sosial. Kamu pun berlalu dari hadapanku, menghampiri seorang perempuan dengan tas ransel. Buku ternyata di dalamnya.

Selain buku, ada beberapa boneka dan mainan anak yang masih laik berjejer rapi. Aku ambil beberapa gambar dari kamera yang ku bawa. Aku mencari jawaban dari rasa penasaranku dari temanmu. Dia lebih ramah darimu. Menjelaskan setiap detil acara yang kalian adakan siang itu, juga tak lupa dengan senyuman. Beda denganmu yang tampak tak acuh padaku.

Mengumpulkan barang bekas yang ditukar dengan roti bakar. Mulai dari novel, buku bacaan, buku pelajaran sampai mainan. Semua barang yang terkumpul akan kalian gunakan untuk sekelompok anak-anak kurang mampu yang entah kenapa juga bernama anak cokelat keju. Apa mereka semanis itu ? Itu adalah 10 menit awal aku mengenalmu.

Kedua, setelah mengolesi juga panggangan dengan mentega, Kang Deny meletakkan roti diatas panggangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun