Mohon tunggu...
Septiya Agestin Cahyaningrum
Septiya Agestin Cahyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

adalah mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Efektivitas Pengendalian DBD melalui Video Tutorial: Pemanfaatan Aplikasi QGIS untuk Pemetaan Kasus DBD yang Lebih Akurat di Dinkes Kudus

13 November 2024   18:11 Diperbarui: 13 November 2024   18:12 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2024 Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kudus mengalami peningkatan yang tinggi apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tingginya kasus tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu rendahnya pengetahuan staf Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dalam pengoperasian dan pemanfaatan teknologi terbaru seperti aplikasi QGIS dalam memetakan suatu persebaran kasus penyakit. Selain itu, rendahnya pemahaman masyarakat dalam membaca besaran kasus yang ada karena bentuk penyajian data yang sukar dipahami mengakibatkan kurangnya kepekaan masyarakat terhadap besaran penyakit DBD.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) menciptakan karya berupa video tutorial berjudul "Tutorial Pembuatan Peta Klasifikasi Persebaran Kasus DBD Per-Wilayah Kecamatan Kabupaten Kudus Bulan Juli 2024" yang menjelaskan cara melakukan pemetaan persebaran kasus DBD di Kabupaten Kudus. Video ini mencakup langkah-langkah analisis spasial yang bermanfaat bagi instansi kesehatan dalam mengidentifikasi wilayah dengan angka kasus tertinggi dan karakteristik daerah rawan lainnya.

Sertifikat Hak Cipta Video / dokpri
Sertifikat Hak Cipta Video / dokpri

Adapun pembuatan video tutorial ini bertujuan agar pihak institusi kesehatan dapat lebih mudah melakukan analisis spasial tanpa harus bergantung pada pelatihan yang memakan waktu atau sumber daya lebih. Selain itu, karena video tutorial ini bersifat terbuka yang dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja sehingga institusi kesehatan akan lebih mandiri dalam memanfaatkan teknologi GIS (Geographic Information System) untuk menganalisis persebaran kasus DBD maupun penyakit lainnya. 

Video tutorial ini tidak hanya memudahkan proses pelaporan kasus, tetapi juga membuka peluang bagi setiap pihak yang terlibat dalam pengendalian DBD.  Dimulai dari staf puskesmas hingga dinas kesehatan dalam melakukan pengamatan yang lebih tepat dan menyeluruh terkait pola persebaran penyakit terkait DBD. Sehingga pihak instansi kesehatan dapat mengidentifikasi area yang birisiko tinggi lebih cepat dan dengan tingkat ketepatan yang lebih tinggi. Keakuratan dalam menganalisis dan memahami pola sebaran DBD adalah fondasi utama dalam menentukan strategi yang tepat sasaran. Dengan adanya tutorial yang memandu setiap tahap analisis, memungkinkan institusi kesehatan dapat lebih mudah menentukan langkah preventif dengan menargetkan lokasi tertentu berdasarkan tingkat risikonya.

Penyerahan Video Tutorial  / dokpri
Penyerahan Video Tutorial  / dokpri

Penyerahan video tutorial pemetaan persebaran kasus DBD menggunakan QGIS kepada pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak instansi kesehatan tersebut dalam menangani kasus penyakit seperti DBD. Kemudian tidak hanya bagi pihak dinkes kudus, video tutorial ini juga dapat bermanfaat bagi pihak puskesmas maupun rumah sakit yang membutuhkan panduan cepat dalam membuat pemetaan kasus DBD di wilayah masing-masing sehingga pihak dinkes kudus dapat lebih mudah dan cepat tanggap dalam merencanakan strategi penanganan kasus di wilayah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun