Pada tahun 2024 Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kudus mengalami peningkatan yang tinggi apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tingginya kasus tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu rendahnya pengetahuan staf Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dalam pengoperasian dan pemanfaatan teknologi terbaru seperti aplikasi QGIS dalam memetakan suatu persebaran kasus penyakit. Selain itu, rendahnya pemahaman masyarakat dalam membaca besaran kasus yang ada karena bentuk penyajian data yang sukar dipahami mengakibatkan kurangnya kepekaan masyarakat terhadap besaran penyakit DBD.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) menciptakan karya berupa video tutorial berjudul "Tutorial Pembuatan Peta Klasifikasi Persebaran Kasus DBD Per-Wilayah Kecamatan Kabupaten Kudus Bulan Juli 2024" yang menjelaskan cara melakukan pemetaan persebaran kasus DBD di Kabupaten Kudus. Video ini mencakup langkah-langkah analisis spasial yang bermanfaat bagi instansi kesehatan dalam mengidentifikasi wilayah dengan angka kasus tertinggi dan karakteristik daerah rawan lainnya.
Adapun pembuatan video tutorial ini bertujuan agar pihak institusi kesehatan dapat lebih mudah melakukan analisis spasial tanpa harus bergantung pada pelatihan yang memakan waktu atau sumber daya lebih. Selain itu, karena video tutorial ini bersifat terbuka yang dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja sehingga institusi kesehatan akan lebih mandiri dalam memanfaatkan teknologi GIS (Geographic Information System) untuk menganalisis persebaran kasus DBD maupun penyakit lainnya.Â
Video tutorial ini tidak hanya memudahkan proses pelaporan kasus, tetapi juga membuka peluang bagi setiap pihak yang terlibat dalam pengendalian DBD. Â Dimulai dari staf puskesmas hingga dinas kesehatan dalam melakukan pengamatan yang lebih tepat dan menyeluruh terkait pola persebaran penyakit terkait DBD. Sehingga pihak instansi kesehatan dapat mengidentifikasi area yang birisiko tinggi lebih cepat dan dengan tingkat ketepatan yang lebih tinggi. Keakuratan dalam menganalisis dan memahami pola sebaran DBD adalah fondasi utama dalam menentukan strategi yang tepat sasaran. Dengan adanya tutorial yang memandu setiap tahap analisis, memungkinkan institusi kesehatan dapat lebih mudah menentukan langkah preventif dengan menargetkan lokasi tertentu berdasarkan tingkat risikonya.
Penyerahan video tutorial pemetaan persebaran kasus DBD menggunakan QGIS kepada pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak instansi kesehatan tersebut dalam menangani kasus penyakit seperti DBD. Kemudian tidak hanya bagi pihak dinkes kudus, video tutorial ini juga dapat bermanfaat bagi pihak puskesmas maupun rumah sakit yang membutuhkan panduan cepat dalam membuat pemetaan kasus DBD di wilayah masing-masing sehingga pihak dinkes kudus dapat lebih mudah dan cepat tanggap dalam merencanakan strategi penanganan kasus di wilayah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H