Mohon tunggu...
Septiya Agestin Cahyaningrum
Septiya Agestin Cahyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

adalah mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Kesadaran dan Pemahaman Warga Melalui Sakuku Guardian DBD: Langkah Mahasiswa UNNES Cegah DBD di Desa Tanjungkarang

2 November 2024   03:47 Diperbarui: 2 November 2024   04:09 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Sakuku Guardian DBD/dok. pri

Setelah dilakukannya kegiatan intervensi selama dua hari ternyata mendapatkan respon positif dari warga Desa Tanjungkarang. Sebelumnya, banyak dari masyarakat kurang peduli terhadap bahaya DBD, seperti tidak menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah, membiarkan tempat penampungan air terbuka, dan tidak membersihkan genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Namun, setelah mengikuti program ini, masyarakat mulai memahami pentingnya pengetahuan tentang DBD seperti cara pemeriksaan jentik di sekitar rumah dan tempat penampungan air dengan benar serta mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk menghambat perkembangbiakan nyamuk. Beberapa peserta intervensi yang hadir menyatakan bahwa edukasi seperti ini perlu dilakukan secara rutin untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman terkait DBD dan langkah-langkah pencegahannya.

Sebelum mbaknya datang dan ngasih materi, saya itu ndak terlalu peduli sama penyakit DBD sama itu mbak, saya juga ndak tahu nek DBD ini bisa nyembabke kematian. Sakwise mbaknya tadi ngejelasin soal bahaya DBD, saya tersadar kalo penyakit ini ndak penyakit sing sepele. Setelah mbaknya ngasih buku Sakuku Guardian DBD, saya mendapatkan informasi seputar DBD, kayak gejalanya apa aja, cara pemantauan jentiknya, dan gimana tindakan yang harus saya lakukan untuk memberantas jentik nyamuk.” ungkap Ibu Sri, yang merupakan salah satu anggota ibu PKK di Desa Tanjungkarang.

Adapun yang diungkapkan oleh Ibu Yayuk selaku ibu rumah tangga yang cukup aktif berpartisipasi dalam kegiatan desa menyatakan bahwa, pemberian buku ini bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan bagi warga di Desa Tanjungkarang, “Mbaknya kan ada ngasih buku saku yang ada ngebahas soal DBD sama langkah pencegahannya. Nah, dari buku iku mau saya jadi tau gimana cara pemantauan jentik sing bener, terus jentik iku sering bertelur nek tempat apa aja, sama pencegahannya sing bener itu kayak gimana.”

Penyerahan Policy Brief Kepada Kepala Desa Tanjungkarang/dok. pri
Penyerahan Policy Brief Kepada Kepala Desa Tanjungkarang/dok. pri

Melalui kegiatan ini, mahasiswa UNNES berharap dapat membantu mengatasi masalah yang terjadi di desa tersebut diakibatkan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk sehingga dapat menurunkan angka kasus DBD di Desa Tanjungkarang di masa mendatang. Penyerahan advokasi berupa dokumen policy brief juga diberikan kepada kepala desa yang berisi hasil intervensi dan efektifitas program yang telah dilakukan, serta rekomendasi dari program buku Sakuku Guardian DBD apabila dilakukan secara berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun