Mojokerto -- Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sub Kelompok 5 dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan tema "Pencegahan Stunting melalui Pelatihan Pembuatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan)" di Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Pandanarum ini melibatkan ibu-ibu PKK setempat sebagai peserta utama. Pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan praktis tentang pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting, terutama bagi anak-anak balita dan ibu hamil.
"Kami ingin mengedukasi ibu-ibu tentang cara membuat makanan sehat dan bergizi dengan bahan lokal yang mudah ditemukan. Ini diharapkan menjadi langkah efektif dalam mengurangi angka stunting di Desa Pandanarum," ujar Ketua KKN Sub Kelompok 5, Jumat (16/1/2025).
Proses Pelatihan: Dari Teori hingga Praktik
Kegiatan dimulai dengan penyuluhan mengenai stunting---penyebab, dampak, dan cara mencegahnya. Para peserta juga diajarkan pentingnya pola makan sehat, ASI eksklusif, dan sanitasi untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Selanjutnya, pelatihan berfokus pada pembuatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan dasar lokal seperti ikan kembung, wortel, tahu, dan daun bawang. Dengan bimbingan mahasiswa KKN, ibu-ibu PKK mempraktikkan pembuatan nugget ikan yang kaya protein, rendah lemak, dan kaya serat.
"Ide ini sangat bermanfaat karena memberikan alternatif makanan sehat untuk anak-anak. Kami jadi tahu cara membuat nugget sendiri yang bergizi, enak, dan terjangkau," ujar Bu Siti, salah satu peserta pelatihan.
Harapan dan Dampak Positif
Pelatihan ini mendapat dukungan penuh dari perangkat desa dan masyarakat setempat. Ibu-ibu PKK terlihat antusias mengikuti setiap tahap kegiatan, mulai dari penyuluhan hingga praktik pembuatan PMT.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap para ibu menjadi lebih sadar akan pentingnya gizi seimbang dan mampu menerapkan ilmu yang didapat untuk kesejahteraan keluarga mereka. Dengan demikian, stunting di Desa Pandanarum bisa berkurang," tambah Ketua Tim KKN.
Kegiatan ini juga diharapkan menciptakan agen perubahan di Desa Pandanarum, di mana para ibu PKK dapat meneruskan edukasi tentang pencegahan stunting kepada keluarga dan komunitas mereka.
Program ini berlangsung selama 1 hari, pada 19 Januari 2025. Dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis pemberdayaan lokal, kegiatan ini menjadi bukti nyata peran mahasiswa dalam mendukung program kesehatan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H