Mohon tunggu...
SEPTI NITA
SEPTI NITA Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Dengan agama hidup menjadi terarah, dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Guru Penggerak

14 Agustus 2024   23:00 Diperbarui: 14 Agustus 2024   23:01 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Salah satu nilai kebajikan universal yang menjadi barometer dari nilai-nilai kebajikan yang lain yaitu tanggung jawab. Sebuah keputusan yang diambil harus dapat dipertangungjawabkan. Melalui sikap tanggung jawab dari dalam diri, sebuah keputusan yang kita ambil akan mencerminkan bagaimana prinsip dari kita berdasarkan ketiga prinsip pengambilan keputusan, sehingga akan mendorong terwujudnya wellbeing dalam ekosistem pendidikan.

3.     Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

         Pengambilan keputusan berbasis coaching merupakan pendekatan yang baik dalam penyelesaian sebuah kasus sehingga menghasilkan sebuah keputusan. Alur TIRTA yang dilakukan oleh coach ketika melakukan coaching digunakan dalam menghasilkan sebuah keputusan. Pengujian keputusan yang telah diambil dalam coaching dilakukan menggunakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

4.     Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

       Guru haruslah bersifat terbuka, toleran dan  responsif terhadap kebutuhan murid. Seorang guru dapat membantu peserta didiknya untuk mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam mengelola emosi untuk membangun hubungan yang sehat dan menetapkan tujuan yang baik dalam mengambil segala keputusan sehingga akan dapat terhindar dari masalah dilema etika. Sebagimana kita ketahui lima unsur Kompetensi Sosial Emosional (KSE) Guru Penggerak dapat diterapkan pada proses pembelajaran yaitu kesadaran diri, pengelolaan diri (manajemen diri), kesadaran sosial, kemudian keterampilan berelasi serta pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Namun yang lebih penting dan sebagai prinsip mendasar adalah guru sendiri juga harus memiliki kesadaran diri yang baik dan mampu mengendalikan emosi diri. Seorang guru harus menyadari bahwa dirinya dalam melakukan pekerjaan harus bersungguh-sungguh dan professional sehingga dapat menghasilkan keputusan yang baik dalam mengambil keputusan dilema etika.

5.     Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

         Pada pembahasan studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika, nilai-nilai yang dianut sebagai soerang pendidik yaitu kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, tolerasi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai tersebut, maka sebuah keputusan yang diambil diharapkan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan prinsip berpusat pada peserta didik serta mendorong terwujudnya iklim pendidikan yang baik di sekolah.

6.     Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

         Pengambilan keputusan yang tepat, tentunya akan berdampak positif pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Pengambilan keputusan yang tepat harus dilakukan dengan cara yang tepat pula. Disesuaikan dengan situasi yang terjadi dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal, berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan. Saat keputusan yang diambil sudah tepat akan tercipta lingkungan yang positif. kondusif. aman dan nyaman. tidak ada pihak yang merasa dirugikan, semua akan mendapatkan solusi atas permasalah yang dihadapi.

7.     Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

         Tantangan di lingkungan yang saya hadapi dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus yang sifatnya dilema etika adalah perasaan tidak enak yang timbul karena tidak dapat memuaskan semua pihak. Namun dengan berpedoman pada 4 paradigma, 3 prinsip serta mengikuti 9 langkah pengambilan keputusan dapat meminimalkan perasaan tidak nyaman dan keputusan yang saya ambil dapat diterima oleh semua pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun