4. Pasca krisis dan stabilisasi (2009-sekarang)
Bank Indonesia terus melakukan intervensi di pasar valuta asing secara berkala untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Intervensi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pasar domestik dan global, serta tujuan jangka panjang untuk menjaga inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan intervensi valas Bank Indonesia berperan penting dalam menjaga stabilitas perekonomian. pasar rupiah. nilai tukar dan mendukung perekonomian Indonesia dalam konteks perekonomian terbuka. Dengan menggunakan berbagai alat dan metode intervensi, Bank Indonesia dapat mengelola inflasi, menjaga daya saing ekspor, dan mempertahankan cadangan devisa yang kuat. Meskipun terdapat berbagai tantangan, Bank Indonesia terus mencari peluang untuk memperkuat kebijakan moneter dan meningkatkan efektivitas intervensi melalui pemanfaatan teknologi dan koordinasi dengan kebijakan fiskal.
C. Tujuan intervensi di pasar valuta asing
Salah satu tujuan utama intervensi di pasar valuta asing adalah menjaga stabilitas nilai tukar mata uang nasional. Nilai tukar yang stabil penting untuk memberikan kepastian kepada pelaku ekonomi baik di dalam negeri maupun internasional. Ketika nilai tukar terlalu berfluktuasi, hal ini dapat mengganggu perdagangan internasional, investasi, dan keputusan ekonomi lainnya. Misalnya, eksportir dan importir mungkin mengalami kesulitan merencanakan operasi bisnis mereka jika nilai tukar tidak stabil. Intervensi di pasar valuta asing juga dapat digunakan untuk mengendalikan inflasi. Jika mata uang domestik terdepresiasi, harga barang-barang impor akan naik, sehingga kemungkinan menyebabkan inflasi impor. Dengan melakukan intervensi untuk memperkuat nilai tukar, bank sentral dapat mengurangi tekanan inflasi dari luar negeri. Sebaliknya, jika deflasi menjadi ancaman, devaluasi mata uang dapat dilakukan untuk menaikkan harga barang impor dan mendorong inflasi. Intervensi dapat dilakukan untuk menjaga daya saing ekspor dengan mencegah apresiasi mata uang yang berlebihan. Apresiasi mata uang dapat membuat barang ekspor lebih mahal di pasar internasional, sehingga mengurangi daya saing produsen dalam negeri. Dengan melakukan intervensi untuk membatasi apresiasi mata uang, pemerintah dapat membantu produsen lokal tetap kompetitif di pasar global. Intervensi di pasar valuta asing juga bertujuan untuk mengelola dan menjaga cadangan devisa negara. Cadangan devisa yang cukup penting untuk menjaga kemampuan negara dalam memenuhi kewajiban internasional dan menjaga stabilitas perekonomian. Dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing, bank sentral dapat membeli atau menjual mata uang untuk menyesuaikan cadangan devisa sesuai dengan kebutuhan perekonomian nasional. 
D. Data Pendukung
Intervensi Pasar Valuta Asing untuk Berbagai Negara (2022-2023)
Grafik tersebut menunjukkan nilai intervensi pasar valuta asing di beberapa negara diatas, kita bisa melihat peningkatan intervensi yang dilakukan oleh negara-negara seperti China,USA, dan South Korea antara tahun 2022-2023. Dan negara dengan intervensi tertinggi adalah China, dan yang terendah yaitu negara Brazil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H