Mohon tunggu...
Septi Kurniawati
Septi Kurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kebijakan Intervensi Pasar Valuta Asing dalam Ekonomi Terbuka

10 Juli 2024   09:18 Diperbarui: 10 Juli 2024   09:22 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Swap valuta asing adalah perjanjian antara dua pihak untuk menukarkan mata uang dengan jumlah tertentu dan jangka waktu tertentu. Bank sentral menggunakan swap valuta asing untuk mengelola likuiditas mata uang asing dan mempengaruhi nilai tukar.

3. Penyimpanan devisa merupakan kegiatan dimana bank sentral memberikan pinjaman dalam mata uang asing terhadap aset tertentu sebagai jaminan. Hal ini membantu meningkatkan likuiditas valuta asing di pasar.

Mekanisme operasi intervensi pasar valuta asing adalah dengan terlebih dahulu mengidentifikasi masalah nilai tukar, bank sentral memantau nilai tukar dan mengkondisikan perekonomian secara keseluruhan untuk mengidentifikasi masalah atau ketidakseimbangan yang memerlukan intervensi. Kemudian, dalam mengambil keputusan, berdasarkan analisis tersebut, bank sentral memutuskan apakah akan melakukan intervensi secara langsung atau tidak langsung. Keputusan ini juga melibatkan penentuan jumlah yang akan dibeli atau dijual. Bank sentral melakukan intervensi sesuai dengan strategi yang dipilih. Misalnya, jika nilai tukar mata uang domestik terlalu kuat, maka bank sentral akan membeli mata uang asing untuk melemahkan nilai tukar domestik. Setelah intervensi diterapkan, bank sentral terus memantau pasar valuta asing untuk mengevaluasi efektivitas tindakan yang diambil dan menyesuaikan strategi jika diperlukan.

B. Kebijakan intervensi di Indonesia

Bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesia bertugas menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Sejarah kebijakan intervensi valuta asing di Indonesia menunjukkan sejumlah langkah penting yang dilakukan Bank Indonesia untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dalam berbagai situasi perekonomian. Sejarah kebijakan intervensi devisa di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Krisis Keuangan Asia (1997-1998)

Pada saat krisis keuangan Asia, nilai tukar rupee mengalami devaluasi yang signifikan. Bank Indonesia melakukan intervensi besar-besaran dengan menggunakan cadangan devisa untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Meski belum sepenuhnya berhasil dalam jangka pendek, langkah ini menunjukkan komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian.

2. Periode pasca krisis (1999-2007)

Pada periode ini, Bank Indonesia menerapkan kebijakan intervensi yang lebih fleksibel dan tepat sasaran. Intervensi bertujuan tidak hanya untuk menstabilkan nilai tukar tetapi juga untuk mengelola inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini mencakup penggunaan suku bunga dan cadangan devisa secara lebih efektif.

3. Krisis Keuangan Global (2008)

Pada masa krisis keuangan global, nilai tukar rupee kembali melemah. Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar valuta asing dengan menjual cadangan devisanya untuk menopang nilai tukar rupiah. Selain itu, Bank Indonesia juga menurunkan suku bunga untuk mendorong likuiditas dan memperkuat sektor perbankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun