Nama Kelompok
1. Ilham Pratama 23010400002
2. Dian Arika Septiana 23010400062
3. Rahma Dayanti 23010400146
4. Raffa Shafi Ardra 23010400137
5. Muhammad Raja Chiko Putra 23010400004
ABSTRAK
Penelitian menunjukkan bahwa komunikasi organisasi yang efektif sangat penting dalam menunjukkan bahwa komunikasi organisasi yang efektif sangat penting dalam mencapai tujuan IMM. Stratego komunikasi yang diterapkan mencakup interaksi kelompok melalui pertemuan dan diskusi, komunikasi interpersona;, serta penggunaan media sosial dan teknologi digital. Beberapa tantangan yang dihadaoi antara lain keterbatasan waktu, pendanaan dan perbedaan pemahaman antar anggota. Untuk mengoptimalkan program kerja, IMM perlu meningkatkan kualitas komunikasi internal, memperkuat koordinasi antar bidang, serta mengembangkan platform digital untuk menjangkau lebih banyak mahasiswa. Komunikasi organisasi yang baik berperan krusial dalam memotivasi anggota dan memastikan pelaksanaan program kerja yang efektif.
PENDAHULUAN
Komunikasi dalam suatu organisasi dapat dijelaskan sebagai proses di mana pesan dan informasi saling ditukar di dalam sebuah organisasi untuk tujuan tertentu (Kartini et al, 2024). Peran komunikasi organisasi dalam IMM mencakup berbagai aspek, mulai dari koordinasi antar bidang, penyebaran informasi, pengambilan keputusan, hingga membangun motivasi anggota. Komunikasi yang efektif mampu mendukung pertukaran ide, memperkuat kerja sama antar tim, dan menjamin bahwa setiap anggota memahami visi, misi, serta rencana kerja Organisasi. Oleh karena itu, keberhasilan program kerja IMM sangat tergantung pada seberapa efektif komunikasi dalam organisasi tersebut di jalankan. Penelitian mengenai pentingnya komunikasi organisasi dalam meningkatkan program kerja IMM sangat diperlukan, mengingat perubahan yang terus terjadi dalam organisasi mahasiswa. Dengan memahami lebih dalam mengenai cara komunikasi, strategi, dan hambatan yang dihadapi, diharapkan dapat ditemukan solusi untuk meningkatkan kinerja organisasi IMM secara keseluruhan.
Lahirnya IMM tidak terpisahkan dari sejarah perjalanan Muhammadiyah, dan juga dapat dilihat juga sebagai bagian dari faktor yang melatarbelakangi kelahiran Muhammadiyah itu sendiri. Ini mengisyaratkan bahwa setiap langkah yang diambil Muhammadiyah merupakan manifestasi dari keinginan Muhammadiyah untuk mewujudkan cita-cita yang sesuai dengan tujuan kelahirannya. Selain itu, pembentukan IMM juga adalah jawaban terhadap berbagai masalah keagaamn dalam perjalanan sejarah bangsa ini pada saat IMM didirikan, sehingga kehadiran IMM sesungguhnya merupakan suatu keharusan historis. Faktor- faktor yang menjadi masalah dalam isu keummatan mencakup hal-hal sebagai berikut (Farid Fathoni, 1990: 102):
- Ketidakstabilan situasi bangsa, pemerintahan yang otoriter dan monolitik, serta ancaman komunisme yang ada di Indonesia.
- Perpecahan di kalangan umat Islam yang terlihat dari saling curiga dan penyebaran fitnah, dan kondisi politik umat Islam yang memburuk.
- Atmosfer kehidupan kampus (mahasiswa) yang tertuju pada kepentingan politik praktis.
- Kelemahan dalam kehidupan beragama yang ditunjukkan oleh menurunnya akhlak dan peningkatan materialisme serta individualisme.
- Kurangnya pelatihan dan pendidikan agama di lingkungan kampus, serta dominasi suasana sekuler dalam kehidupan kampus.
- Dampak sisa-sisa penindasan oleh imperialisme kolonial yang berupa kemunduran, ketidakpahaman, dan kemiskinan.
- Masih banyaknya praktik kehidupan yang mengandung bid'ah, khurafat, bahkan syirik, serta peningkatan aktivitas misionaris dan kristenisasi.
