Pancasila sebagai  dasar negara, dan pandangan hidup bangsa dalam konsep filsafat menjadi  asas yang mempengaruhi tingkah laku, sikap moralitas bangsa yang sejalan dengan nilai sila ke-2 Pancasila "Kemanusian yang Adil dan Beradab". Manusia diartikan sebagai sosok yang bertanggungjawab dan  memiliki nalar berpikir untuk dapat melahirkan tingkah laku yang beradab (akhlak terpuji). Melalui sila ke-2 Pancasila ini pula,  bangsa Indonesia ingin menciptakan persamaan harkat, martabat dan derajat setiap manusia, sehingga melalui persamaan tersebut diharapkan lahirnya keadilan ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.Â
Peralisasian wujud nilai "Kemanusian yang Adil dan Beradab", dapat dilakukan melalui beberapa hal diantaranya:
1. Â Menerapkan sikap saling menghargai
2. Menumbuhkan kesadaran di dalam diri, bahwa setiap "manusia" memiliki hak yang sama
3. Menjaga sikap, perkataan dan tingkah laku agar tidak menyakiti perasaan orang lainÂ
4. Tidak membeda-bedakan sikap terhadap orang lain
5. Bersikap ramah dan sopan
Namun, pada hakikatnya pengimplementasian nilai Pancasila tak semudah membalikan telapak tangan. Kasus pelanggaran HAM, kekerasan seksual, kekerasan fisik berupa tawuran dan bullying menjadi fakta yang membuat kita tidak bisa menutup mata bahwa memang bangsa Indonesia pada saat ini mengalami krisis moralitas yang cukup berat.
Beberbagai tantangan yang dihadapi dalam pengimplementasian nilai Pancasila pada era 5.0, yakninya meliputi:
1. Â Kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Komunikasi)Â
2. Arus globalisasi yang menciptakan perubahan sosialÂ
3. Rasa tidak peduli antar masyarakat bangsa Indonesia
4. Perbedaan pendapat yang memicu terjadinya konflikÂ
5. Minimnya kesadaram
6. Â Pengaruh budaya luar yang mampu mempengaruhi sikap dan tingkahlaku manusia, dan masih banyak tantangan lainnya.Â
Seyogyanya Pancasila dirumuskan sebagai dasar negara yang kekal dan abadi, sehingga meskipun ada banyak tantangan yang dihadapi dalam pengimplementasian nilai Pancasila, bangsa Indonesia tetap mempertahankan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.Â
Sebagai genarasi muda Indonesia, kita harus kritis membangun strategi dalam mengdahapi segala tantangan dan permasalahan yang ada melalui beberapa strategi:
1. Melalui pendidikan  berbasis cinta tanah air, pembelajaran PPKn sejak diniÂ
2. Melakukan aksi kemanusian
3. Menjunjung tinggi moralitas dan HAM
4. Mengikuti pengabdian (Pengabdian masyarakat, pengabdian ke panti asuhan)
5. Menumbuhkan niat dan kesadaran untuk dpat "Memanusiakan Manusia Lainnya"
Melalui beberapa strategi di atas, diharapkan terutama kepada generasi muda untuk dapat menjadi penerus bangsa yang memperdulikan nilai "Kemamusian", melalui sikap sadar bahwa harkat, martabat manusia itu sama. Kemudian melalui pengimplementasian sikap "Adil", dengan tidak membeda-bedakan manusia yang satu dengan manusia lainnya, dan mengimplementasikan sikap "Beradab", yang mencerminkan prilaku manusia yang berakhlak terpuji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H