Mohon tunggu...
Septian Murival
Septian Murival Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja

Mendengar musik, membaca. Jika alam mengijinkan diakhiri dengan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Menunggumu

9 Juni 2024   12:17 Diperbarui: 9 Juni 2024   12:30 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menunggumu

Kekasih

Didermaga tlah kutambatkan

Kerinduan yang tak mau diam

Lidah-lidah mempertanyakan

Cinta seperti apa

Yang sedang kita lakonkan

Aku selalu mendambamu

Kekasih

Jiwa ini larut

Dalam sungai-sungai keyakinan

Yang membasuh segala

Kecurigaan dunia tentang kepastian

Keganjilan yang tak terbilang

Aku tetap betah

Kekasih

Di rumah menyibukkan diri

Memandang figuramu

Lalu sesekali mengamuk

Pada hujan

Yang hanya bisa membawa kenangan

Tanpa tubuhmu yang bisa ku peluk

Kekasih

Aku menanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun