Mohon tunggu...
Septian Murival
Septian Murival Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja

Mendengar musik, membaca. Jika alam mengijinkan diakhiri dengan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kali Ini

24 Februari 2024   23:11 Diperbarui: 24 Februari 2024   23:15 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak ingin tubuh baru

Aku ingin badan ini ditambal

Juga luka ini

Luka hati, kataku sambil menunjuk ke dada

Kurus hanya nampak rangka

Adakah yang mampu?


Tanyaku lagi, pada seroang penjaga buta

Ia terkenal mahir berdusta

Aku meniduri segala isinya

Tak ada yang tersisa dari tempat terkutuk ini

Setiap jengkal debu dan dinding

Tangisan jiwa muda yang dijual

Angan-angan palsu memenuhi ruangan

Teringat keringat setelah tersengat

Sesal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun