Ini tentang ia dan orang yang dia cinta
Tak ada satu orang pun tahu, persis kisahnya
Hanya beberapa benda bisu yang usang
Selebihnya tanaman liar yang tak berlidah
Yang tumbuh didalam hidupnya
Sebagai saksi yang selalu dibawa-bawa
Ke ruang persidangan dipalung jiwa
Tak ada yang membela
Bahkan nuraninya sendiri
Hari ini ia pergi
Hari ini lebih tepatnya, ia pergi lagi
Tak pernah ke danau
Atau pula kegunung
Selalu, bahkan hampir selalu
Ia kedermaga
Ia mau mengadu pada laut, pada jingga, pada senja
Dan pada tiap-tiap benda yang hanyut dibibir samudera
Sudikah botol kosong itu menghiburnya?
Kali ini laut mengirimnya sebuah pesan yang kuat
Sebuah tanda balasan akan kesedihannya
Sebuah badai yang datang tiba-tiba
Mengusir gerombolan manusia cengeng dari pesisir
Menggoyangkan kapal-kapal
Membuyarkan segala tawa dan duduk santai
Meluluhlantakkan lamunan-lamunan kotor
Menghitamkan warna-warna
Tak ada yang indah hari ini,
Ia masih disana, sampai badai usai
Ia tak pernah lari
Ia hanya ingin tenang dan sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H