Mohon tunggu...
Septian Murival
Septian Murival Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja

Mendengar musik, membaca. Jika alam mengijinkan diakhiri dengan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengadu

24 Februari 2024   14:45 Diperbarui: 24 Februari 2024   14:49 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak pernah ke danau

Atau pula kegunung

Selalu, bahkan hampir selalu

Ia kedermaga

Ia mau mengadu pada laut, pada jingga, pada senja

Dan pada tiap-tiap benda yang hanyut dibibir samudera


Sudikah botol kosong itu menghiburnya?

Kali ini laut mengirimnya sebuah pesan yang kuat

Sebuah tanda balasan akan kesedihannya

Sebuah badai yang datang tiba-tiba

Mengusir gerombolan manusia cengeng dari pesisir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun