Silih berganti pemarah dengan raut terparah
Keluar masuk dalam tatapan jenaka
Datang menyapa hiruk pikuk kota
Menghardik jiwa biru muda
Segalanya menguap dalam tidur lelap
Pagi-pagi buta asap-asap kendaraan
Alaram terbaik dari yang pernah ada
Dari pada makian dan tatapan sinis mereka
Jangan kau ganggu, mereka sibuk bekerja
Penyair tenggelam dalam tulisan
Mencari-cari kata, kata kerja
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!