Mohon tunggu...
Septian Murival
Septian Murival Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja

Mendengar musik, membaca. Jika alam mengijinkan diakhiri dengan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bersekutu

11 Januari 2024   13:36 Diperbarui: 11 Januari 2024   13:40 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hewan malam menyambut gelap dengan sukacita

Angin pun menjelma semakin dingin

Berbulan-bulan bagiku mempelajari bahasa tubuhmu

Aku akan memamerkanmu pada

Tetangga dan orang-orang gila

Setelah bercinta kita duduk diatas atap

Menyalakan lilin lalu bercerita

Malam pertama

Beri aku tawa dan ciuman

Sebelum tidur

Sekarang aku tahu kau bercanda

Mencintaiku dalam masa perang

Kau menipu mereka

Membuatku jatuh hati

Hanya sebuah tempat tujuan

Jika keadaan memburuk

Pohon rindang, air bersih

Kita berdansa dalam badai pasir

Dalam dentingan peluru

Aku masih bisa luluh mengagumimu

Kini aku terpana

Nyawa ini untukmu wanitaku

Esok kita akan bertemu bermesra

Setelah perang ini usai tentunya

Semacam janji yang tak mesti ditepati

Hari hari menjadi biasa

Kau milik serdadu lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun