Pijar Purnama
Karya : Septian Dwi A.
Sia-sia halimun yang merajut sutra dingin
Sinar bak menyibak kelambu ke tepian ingin
Sementara mendung berarakan dihela angin
Surya kini bersilih menjadi badar
Menerangi malam yang penuh sekelebat samar
Memerangi pekat sehingga menjelma binar
Eksistensi dunia yang kini di luar nalar
Debuan kartika berhambur memantrai jiwa agar lelap
Rembulan mengambang kian tinggi
Secara bertahap
Suasana kian suntuk, kantuk kini mengambil alih jiwa secara lahap
Alunan merdu simfoni menjadikan kemelut seakan telah lenyap
Sepenuhnya kalut leluasa tebang ke angkasa  dengan  sepasang sayap
Ada juga beberapa atma di pijar purnama
Damai tak kunjung membentangkan nuansa
Rasa dan logika tak restu untuk sekadar lena
Mencari pada titik buta kesalahan diri untuk mencela
Malam tak jarang menjadi momentum menakutkan
Terkadang malam dipenuhi ketidak percayaan diri, kemustahilan masa depan
Namun, segalanya kembali ke sebuah catatan abadi takdir segalanya berjalan
Blitar, 20 Agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H