Mohon tunggu...
Septian Dwi Arianto
Septian Dwi Arianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis sekadar mampir

Seorang penulis berambut ikal yang sekadar mampir, lumayan suka mendengarkan musik random, dari Soul sampai Keroncong, pernah jadi Jurnalis waktu SMK, mari berteman di IG :@18septiandwi / @septian.d.arianto, DM yaa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pijar Purnama

20 Agustus 2021   22:45 Diperbarui: 20 Agustus 2021   23:47 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wattpad.com via Pinterest

Pijar Purnama

Karya : Septian Dwi A.


Sia-sia halimun yang merajut sutra dingin
Sinar bak menyibak kelambu ke tepian ingin
Sementara mendung berarakan dihela angin

Surya kini bersilih menjadi badar
Menerangi malam yang penuh sekelebat samar
Memerangi pekat sehingga menjelma binar
Eksistensi dunia yang kini di luar nalar

Debuan kartika berhambur memantrai jiwa agar lelap
Rembulan mengambang kian tinggi
Secara bertahap
Suasana kian suntuk, kantuk kini mengambil alih jiwa secara lahap
Alunan merdu simfoni menjadikan kemelut seakan telah lenyap
Sepenuhnya kalut leluasa tebang ke angkasa  dengan  sepasang sayap

Ada juga beberapa atma di pijar purnama
Damai tak kunjung membentangkan nuansa
Rasa dan logika tak restu untuk sekadar lena
Mencari pada titik buta kesalahan diri untuk mencela

Malam tak jarang menjadi momentum menakutkan
Terkadang malam dipenuhi ketidak percayaan diri, kemustahilan masa depan
Namun, segalanya kembali ke sebuah catatan abadi takdir segalanya berjalan



Blitar, 20 Agustus 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun